Untuk mengetahui kebutuhan antioksidan yang cocok diperlukan pengamatan dan analisa yang sesuai. Memilih antioksidan pun tidak bisa sembarangan, lebih baik jika bisa berkonsultasi dengan para ahli. Hal-hal yang penting di bawah ini perlu diperhatikan dalam memilih antioksidan.
Sehatalami.co ~ Dunia terus bergerak dan berubah. Jika di tahun 1973 konsumsi vitamin E dianggap pemborosan (Consumer Reports), di tahun 1975 The American Journal of Medicine justru mengobarkan pentingnya vitamin C. Dan sejak saat itu dunia makin tersadar bahwa antioksidan (antara lain vitamin E dan C) adalah solusi untuk menumpas radikal bebas yang menjadi permasalahan berbagai penyakit dan penuaan dini.
Jika pada awalnya hanya dikenal antioksidan generasi satu, yaitu vitamin C, E, A, beta-karoten, dan sebagainya, sejalan dengan perkembangan teknologi, ditemukan antioksidan-antioksidan generasi berikutnya, misalkan CoQ10, selenium, zinc dan lain-lain. Kini kemajuan tehnologi dari tahun ke tahun telah berhasil memunculkan antioksidan generasi selanjutnya yang makin luas jangkauannya dalam mempertahankan kesehatan tubuh.
Antioksidan dan radikal bebas
Ibarat karat pada besi, radikal bebas adalah karat yang menggerogoti sel dan jaringan tubuh sehingga mempercepat kerusakan sel dan jaringan tersebut. Disebut demikian karena radikal bebas adalah atom yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan alias bebas.
Idealnya elektron selalu berpasangan sehingga menjadikan atom tersebut stabil. Jika elektron tidak stabil karena tidak berpasangan, ia akan menjadi liar dan mudah menggandeng molekul lain di sekitarnya, sehingga mengakibatkan reaksi kimia yang tidak diinginkan. Walau reaksi hanya sekejap namun dampak kerusakan yang diakibatkan sangat nyata.
Lebih jauh radikal bebas mampu merusak sistem kode sel yang diturunkan, sehingga merusak faktor keturunan. Di sinilah pentingnya peran antiksidan, yaitu mengikat elektron liar tersebut serta menjaga struktur genetik.
Radikal bebas berasal dari dua sumber; yaitu biologis berupa sisa obat obatan, penyakit infeksi atau peradangan kronis, dan stres. Sedangkan yang kedua bersumber dari lingkungan sekitar berupa polusi atau pencemaran, makanan, dampak industri, radiasi, logam berat, juga air minum.
Para ilmuwan telah sepakat dan menyimpulkan bahwa radikal bebas merupakan penyebab utama terjadinya berbagai macam penyakit dan percepatan proses penuaan (aging), serta degenerasi sel. Para ahli saat ini juga telah sadar sepenuhnya dan sepakat bahwa mengkonsumsi antioksidan merupakan jalan utama untuk membantu menetralisasi dan mencegah akibat buruk dari radikal bebas tersebut.
Bagaimana jika tidak minum antioksidan?
Seiring dengan bertambahnya umur, tubuh akan tercemari oleh radikal bebas semakin banyak; sehingga tanpa disadari kerusakan yang terjadi pada sel, mitokondria (berfungsi sebagai generator atau pembangkit energi sel), membran sel (berfungsi sebagai benteng agar sel tidak mudah ditembus zat asing), dan DNA akan semakin berlanjut. Timbullah penyakit dan kematian dini. Menurut Dr. Denham Harman, penemu teori radikal bebas, radikal bebas merupakan musuh utama untuk panjang umur.
Tidak hanya satu jenis antioksidan
Konsumsi antioksidan dosis tinggi belum tentu baik bila tidak tepat sasaran. Beberapa ahli menganjurkan untuk mengkonsumsi antioksidan dalam dosis yang dianjurkan sesuai dengan masalah yang ada dan disarankan untuk menggunakan beberapa jenis antioksidan yang mempunyai aktivitas kerja saling membantu atau saling isi mengisi. Ini yang disebut sebagai antioxidant networking application. (bersambung).