Kesimpulan hasil survai asupan antioksidan terhadap sejumlah populasi penduduk AS menyebutkan keterbatasan asupan antioksidan meningkatkan risiko katarak.
Sehatalami.co ~ Selama ini kita percaya ketuaan selalu identik dengan katarak, yang mengakibatkan kekeruhan pandangan. Nyatanya tidak sepenuhnya benar demikian, karena pada tahap tertentu munculnya katarak masih bisa ditunda. Tentu saja, jika kita dapat meningkatkan konsumsi makanan kaya pelawan radikal bebas perusak lensa mata (makula), yang menjadi biang kerok katarak.
Hasil survai di AS menyebutkan katarak hanya diidap 4,5% penduduk berusia 50-an. Prevalensi pengidap katarak meningkat secara nyata menjadi sepuluh kali lipatnya pada penduduk berusia 70 dan 80 tahun. Demikian penjelasan Jean Carper, penulis buku “Stop Aging Now!” (Hentikan Proses Penuaan Sekarang juga), yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Kesimpulan hasil survai asupan antioksidan terhadap sejumlah populasi penduduk AS menyebutkan keterbatasan asupan antioksidan meningkatkan risiko katarak. Penelitian dengan kesimpulan serupa dilakukan pula oleh tim dari State University of New York di Stoney Brook, melibatkan hampir 1.400 orang berusia 40 – 70 tahun.
Penduduk yang mendapatkan vitamin C pada rentang 30% batas asupan terendah berisiko 14 kali menderita katarak dibanding yang mengkonsumsi vitamin C 30% pada batas asupan tertinggi. Asupan vitamin E pada batas terendah meningkatkan risiko 3 kali lipat, sedangkan keterbatasan asupan betakaroten meningkatkan risiko katarak 1,5 kali.
Kekeruhan lensa mata ini dapat terjadi seiring dengan datangnya usia lanjut, yang disebut katarak senilis. Namun katarak bisa pula muncul pada usia lebih dini akibat penyakit gizi salah, seperti diabetes, gangguan asam urat, bahkan kegemukan. Penelitian tersebut dilakukan tim dari Harvard University terhadap 17.000 responden pria. (bersambung).