Terapi sulih hormon ternyata bukan hanya untuk mengatasi gejala gangguan menopause pada wanita. Kini, banyak orang mencobanya untuk bertahan awet muda!
Sehatalami.co ~ Dalam sebuah seminar tentang kesehatan anti aging, Prof..Dr. Eulis A. Datau, guru besar Alergi Imunologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi-Manado menyebut Terapi HGH (Human Growth Hormone) bak pisau bermata dua, sebagai hormon yang dijanjikan paling menghambat penuaan dan berpotensi menimbulkan efek samping yang merugikan.
Namun teknologi Ilmu Kedokteran sudah mengantisipasinya dengan langkah-langkah pengamanan, antara lain melakukan tahap-tahap tes biomarker sebelum melakukan terapi ini.
Sejauh ini pro-kontra bahkan di kalangan profesi ahli medis sendiri pun masih berlangsung. Sementara itu diperkiraan akan semakin banyak orang yang tertarik pada terapi ini.
Dr. Erwin Peetosutan SpP, orang Indonesia pertama yang telah lulus gelar Diplomat dari American Academy of Anti Aging Medicine (A4M), setelah mempelajari ilmu Anti Aging Medicine di Amerika Serikat, telah mencoba terapi hormon untuk dirinya sendiri sejak l999.
Berikut penjelasan Dokter Erwin, salah satu praktisi terapi hormon di Jakarta, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Awet Sehat Indonesia (PASTI) atau Indonesian Anti Aging Society, kepada Nirmala.
Sebenarnya HGH itu apa, hormon tunggal atau sekumpulan hormon?
Human Growth Hormone adalah hormon tunggal, diproduksi oleh kelenjar hipofisa (dalam otak) di bagian anterior atau paling depan. Hormon ini berperan penting dalam proses pertumbuhan sekaligus memperbaiki sel-sel yang rusak, misalnya sel-sel kulit, otot, tulang, tulang rawan, saraf tepi maupun pusat, serta jaringan tubuh lain sampai pada organ misalnya jantung, hati, ginjal, otak dan lain-lain. (bersambung).