Menurut penelitian Profesor Hickie, rumah yang penuh sesak dan minim area pribadi membentuk manusia yang defensif serta pemarah. “Semua orang membutuhkan areal miliknya sendiri,” katanya. Saat privasi tercapai, rasa nyaman serta kendali diri sering terbentuk, karena setiap individu memerlukan ruang untuk berkontemplasi, walaupun hanya sejenak.
Oleh sebab itu, usahakan untuk membuat area pribadi bagi setiap penghuni rumah pada saat mulai merancang. Teknik ini otomatis membuat rumah memiliki ruang-ruang dengan fungsi-fungsinya masing-masing. Ada ruang pribadi, ada ruang publik sesuai dengan ilmu arsitektur.
Pemisahan ruang juga memenuhi naluri mendasar manusia yang ingin selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Perjalanan menuju ke tempat lain bisa menggugah suasana yang menarik dan menyenangkan, misalnya perjalanan menuju kamar paviliun dalam areal rumah yang dipisahkan oleh taman cantik atau lorong ruang yang dipenuhi oleh lukisan maupun beragam ornamen indah.
Tata ruang pun akan menjadi semakin menarik apabila kita mampu menggabungkannya dengan pemakaian material yang tepat serta disesuaikan dengan fungsi masing-masing ruang. Menurut Bruce Rickard, saat memilih material sebaiknya jangan pernah takut untuk bergerak melawan tren.
Kembali ke bahan-bahan alami adalah sarannya untuk mendukung rancang ruang rumah yang bersahabat serta mampu membangun rasa bahagia.
“Sentuhan merupakan salah satu rasa yang bisa mempengaruhi mood yang paling primitif dimiliki manusia.” Ia percaya, pemakaian dinding bata yang dihaluskan tanpa cat, dinding kaca tembus cahaya, maupun lantai kayu alami merupakan sentuhan positif bagi sisi kejiwaan penghuni rumah.
4. Luar ruang
Sebagai tokoh arsitektur organik, Bruce Rickard berpendapat bahwa rancangan seharusnya tidak merusak alam sekitar rumah. Mendesain areal luar rumah pun sebaiknya sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh lingkungan sekitar, bukan sekadar memanipulasi bentuk taman atau halaman sesuai kehendak sang perancang. Misalnya di sekitar areal rumah banyak terdapat pepohonan, sebaiknya rancang luar rumah tidak menghilangkan keberadaan pepohonan tersebut begitu saja.
Para penganut gerakan arsitektur organik percaya bahwa rancangan areal luar rumah atau halaman yang bersahabat dengan alam, tidak saja memiliki faedah positif bagi keseimbangan kehidupan, namun juga sebenarnya lebih mudah serta murah dirawat. (bersambung).