Saat tidur tubuh membutuhkan ruangan yang memiliki nuansa gelap, sepi, serta sejuk dan saat terbangun ia membutuhkan nuansa yang otomatis berbeda, yaitu ruangan yang terang dengan pencahayaan yang cukup. Apabila ini terpenuhi, menurut Hickie, standar dasar kehidupan manusia akan terpenuhi dan membuatnya bahagia.
Mengganti cahaya alami dengan lampu listrik sebenarnya memiliki banyak kerugian dari sisi penggunaan energi. Menurut Hotman, Indonesia sebagai negara tropis yang berlimpah cahaya serta pergerakan matahari yang konstan, berpotensi luar biasa untuk menekan pemakaian listrik hingga seminimal mungkin.
Yang diperlukan adalah rancangan rumah dengan memperhitungkan posisi terbit serta terbenamnya matahari dan jatuhnya cahaya yang mampu membuat ruangan rumah terus-menerus benderang sesuai dengan waktu edar matahari.
Perusahaan arsitek ternama di Amerika Serikat, Pugh + Scarpa malah memanfaatkan cahaya alami ini lebih jauh lagi. Sebuah proyek apartemen mereka di daerah Santa Monica, California, menggunakan sinar matahari sebagai penerangan utama di setiap ruangan.
Mereka juga menempatkan semacam solar cell untuk mengubah cahaya matahari menjadi tenaga listrik yang dimanfaatkan saat matahari terbenam. Sungguh penghematan yang luar biasa! Konsep pencahayaan ini makin terasa fenomenal karena diterapkan pada apartemen untuk kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Kondisi ideal ini mungkin masih sulit diterapkan di beberapa tempat, seperti Indonesia.
Namun menurut Caroline Pidcock, pintu-pintu yang lebar serta banyak jendela atau lubang-lubang angin lainnya, akan mampu memanfaatkan cahaya matahari sebanyak mungkin sebagai penerangan alami di dalam rumah.
Ia juga menyarankan penggunaan berbagai material tembus pandang sebagai alternatif dinding sekaligus penghantar cahaya. Contohnyas, frosted perspex (semacam kaca susu), kaca tebal atau lainnya.
3. Tata ruang
Rancang ruang juga memiliki andil penting dalam mengontrol rasa bahagia seseorang saat berada di dalam rumah. Pada dasarnya setiap individu membutuhkan karakter ruang yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Namun karena rumah umumnya dihuni oleh beberapa karakter sekaligus, rancang ruang yang baik harus mampu memenuhi kebutuhnan masing-masing penghuni sekaligus menampung kebutuhan akan kebersaman, dengan baik. (bersambung).