Kerja ganda dari antioksidan generasi ke-3 berikutnya adalah untuk melakukan pembersihan bahan-bahan toksik ataupun sel-sel yang sudah tidak berfungsi, dan menggantinya dengan sel sel yang baru dan kuat.
Antioksidan jenis ini terkenal paling ampuh sebagai tentara utama untuk mempertahankan kerja dari kelenjar timus yang merupakan pabrik pembuatan sel-sel imun. Jenis ini dikenal sebagai Fighter Antioxidant (SOD, gluthatione, catechine, pycnogenol, methionine, dll)
Cara memilih antioksidan
Di dalam tubuh terdapat jalinan dan rangkaian antioksidan yang bekerja secara simultan dan terpadu untuk mengatur sistem pertahanan tubuh. Pada dasarnya antioksidan tersebut sudah ada di dalam tubuh baik itu di dalam sel maupun di luar sel untuk menjaga serangan atau invasi ke dalam sel.
Dari seluruh rangkaian antioksidan tersebut ada yang memang sudah terdapat dan diproduksi di dalam tubuh seperti glutathione, lipoic acid, coenzym Q10, catalase, SOD, dll.
Selain antioksidan yang sudah terdapat di dalam tubuh tersebut masih dan mutlak dibutuhkan antioksidan yang bersumber dari luar tubuh. Antioksidan yang mutlak dibutuhkan dari luar untuk menjaga stabilitas sistem pertahanan tubuh tersebut adalah vitamin C dan E. Antioksidan ini dapat diperoleh dengan mengkonsumsi buah dan sayur yang cukup dan adekuat; kecuali pada kasus- kasus tertentu diperlukan substitusi berupa suplemen.
Memilih antioksidan
Minum antioksidan tidak bisa sembarangan, lebih baik jika bisa berkonsultasi dengan para ahli. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam memilih antioksidan adalah sebagai berikut:
Sesuai umur
Semakin tua, kemampuan tubuh dalam melakukan perbaikan kerusakan yang terjadi, terutama akibat oksidasi radikal bebas, makin menurun. Saat memasuki umur 40-50 tahun tubuh kita memerlukan suplemen dengan dosis yang diperhitungkan, disesuaikan dengan kondisi tubuh yang memang sudah mulai menurun fungsinya.
Sesuai bakat kelemahan
Perlu mempelajari riwayat kesehatan, karena setiap individu mempunyai bakat kelemahan yang dibawa dari keturunan (genetic inherited weakness). Kelemahan yang dibawa secara turun temurun ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Dibutuhkan dosis yang lebih besar jika mempunyai riwayat kesehatan yang rentan, misalnya ada di antara nenek moyang kita yang menderita penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, kanker. (bersambung).