- Lendir daun tanaman hias ini berkhasiat meredakan bengkak, bisul bahkan menghaluskan kulit. Ampuh menyembuhkan wasir !
- Daun Wungu salah satu fungsi dan komponen fitokimiannya sama dengan daun sirih merah yang bisa menjadi obat diabetes.
Sehatalami.co ~ Daun Wungu. Sebagian kita bisa jadi sudah tidak asing lagi dengan tanaman hias yang satu ini. Meski boleh jadi belum paham dengan khasiat dan manfaat sehatnya. Di dunia pengobatan herbal, daun wungu, yang memiliki nama latin Graptophylum pictum L. Griff, ini ternyata dikenal memiliki khasiat dan manfaat sehat yang beragam.
Bahkan laman berita Antara (19/8/2013) pernah mengutip
hasil penelitian mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menyatakan bahwa
daun wungu (Graptophylum pictum L. Griff) tidak hanya bermanfaat untuk
mengobati ambeien tapi juga mampu menjadi obat penurun kadar gula darah atau
antidiabetes.
“Daun Wungu salah satu fungsi dan komponen fitokimiannya
sama dengan daun sirih merah yang bisa menjadi obat diabetes,” kata Aziz
Nuraditya, anggota tim peneliti mahasiswa diploma Program Keahlian Analisis
Kimia sebagaimana dikutip oleh Antara
(19/8/2013).
Aziz menyebutkan, daun wungu biasa digunakan masyarakat di
Kabupaten Indramayu sebagai obat ambeien, seperti halnya juga daun sirih merah.
Berasal dari Papua
Daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff ) termasuk tumbuhan perdu tegak, banyak ditanam sebagai tanaman pagar. Disebut daun wungu, karena daunnya memang berwarna ungu kemerahan atau marun. Menurut dr Setiawan Dalimartha, dokter praktisi terapi herba, warna ungu ini menandakan kandungan flavonoidsnya. Senyawa ini berkhasiat sebagai antioksidan dan antiradang.
Tanaman ini diduga berasal dari Papua, dan kini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Dijumpai di dataran rendah sampai 1.250 meter di atas permukaan laut, di iklim kering atau lembab, serta di tempat-tempat terbuka.
Penyebarannya cukup luas mengingat tanaman ini dikenal di berbagai tempat di Indonesia dengan berbagai nama: daun wungu atau demung (Jawa), handeuleum (Sunda), karotong (Madura), puding (Melayu), daun putri (Ambon), kabi-kabi (Ternate), dan temen (Bali).
Tanaman ini termasuk familia Acanthaceae atau keluarga jeruju-jerujuan. Tinggi pohon bisa mencapai 3 meter, batang bundar, kulit berlendir. Daun berbentuk lonjong, ujungnya runcing, tepi daun rata, letak daun berhadapan. Bunganya indah berwarna lembayung (keunguan) tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang tumbuh pada ujung-ujung tangkai dan berbunga sepanjang tahun. Buahnya memiliki 2 biji yang berbentuk bulat.
Jenis tanaman ini ada yang berdaun hijau, berdaun belang, dan berdaun ungu kemerahan, Yang sering dipakai sebagai obat adalah varitas yang berwarna ungu kemerahan. Di dalam daun banyak mengandung lendir, zat pahit berupa senyawa alkaloid, tanin, sitosterol, glikosida, pektin, alkohol, formiat, dan steroid. Rasanya tawar dan bersifat mendinginkan.