Panduan detoks ini dikutip dari bukunya terbaru The New Detox Diet, revisi buku laris Detox Diet yang ia tulis sebelumnya. Selama menjalankan diet ini, tinggalkan gula, minuman berkafein (kopi, teh pekat, cola), dan rokok.
Detoks ini disarankan dijalankan 1 hari, 3 hari, 7 hari, sesuai kemampuan Anda dan hasil yang ingin dicapai. Bisa dilakukan hingga 3-4 minggu, dengan pengawasan spesialis detoks. Bagi sebagian orang detoks ini terasa lebih ringan, karena kita boleh makan, tetapi dengan menu khusus.
Sebagai panduan, Haas menetapkan menu harian sebagai berikut:
Bangun tidur: Nikmati 2 gelas air masak dibubuhi air perasan ½ buah jeruk lemon. Lanjutkan dengan sarapan buah potong (suhu ruangan), misalnya apel, pir, pisang, anggur, atau jeruk. Kunyah pelahan dan lebih lama, sehingga setiap suapan buah tercampur air liur.
Lima belas atau tiga puluh menit berikutnya, nikmati nasi beras merah. Sebagai penambah rasa, bisa dicampurkan 2 sendok makan jus buah sebagai pemanis, sedikit garam rakyat (sea salt), dan/atau air asam jawa.
Makan siang: Santap 1-2 mangkuk sedang sayuran kukus. Variasikan jenis sayuran, termasuk sayuran akar/umbi, sayuran batang, dan sayuran daun hijau. Contohnya kentang/kimpul/ubi jalar, kacang polong, brokoli/kembang kol, wortel/bit, asparagus, kol.
Siram dengan 1-2 sendok makan saus minyak zaitun yang dibubuhi mentega organik atau dibumbui dengan garam rakyat dan air asam jawa. Kunyah makanan dengan baik. Menu makan malam sama saja.
Namun bila Anda merasa lelah atau rasanya tubuh kita butuh protein, boleh ditambahkan ikan, ayam kampung, atau kacang-kacangan (kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kedelai, tempe-tahu).
Air bekas mengukus sayuran jangan dibuang. Minum pada jam mengudap pagi dan sore, kira-kira pukul 11.00 dan 15.00. Tutup hari Anda dengan minum air masak atau teh herba. Dr. Haas menekankan, sebaiknya kita tidak makan lagi setelah pukul 18.00, agar proses detoks berlangsung optimal. (SA)