Pangan hewani boleh tapi tak berlebihan
Bagian keempat dari piramida adalah ikan dan susu yang dikonsumsi tiap hari, tapi tidak wajib (optional). Penduduk Asia mengkonsumsi ikan setiap hari, kecuali di daerah dimana ikan tidak tersedia.
Konsumsi ikan dan seafood dalam jumlah tinggi terjadi pada penduduk Jepang yang tinggal di kawasan pesisir pantai. Penelitian membuktikan bahwa konsumsi ikan setiap minggu, yang mengandung asam lemak omega-3, seperti salmon, sarden, dan makarel, akan melindungi tubuh dari serangan jantung.
Susu dan produknya jarang dikonsumsi di Asia Timur dan Selatan, kecuali orang India yang mengkonsumsi produk susu seperti yogurt dan keju dalam porsi sedang. Ini bertentangan dengan orang Amerika dan Eropa yang gemar minum susu sebagai sumber kalsium untuk mencegah osteoporosis.
T. Collin Campbell, profesor biokimia gizi dari Cornell University, Amerika Serikat, menyatakan bahwa meskipun jarang minum susu, jumlah penduduk Asia yang menderita osteoporosis lebih sedikit dibanding penduduk negara Barat karena mereka mendapat asupan kalsium dari beraneka pangan nabati.
Faktanya prevalensi osteoporosis tertinggi di dunia justru terjadi di negara Barat yang rajin minum susu. Bagaimanapun dalam diet Asia, susu dan produknya termasuk dalam kategori boleh dikonsumsi, tapi disarankan untuk mengkonsumsi susu rendah lemak dan dikonsumsi dalam porsi kecil atau sedang.
Daging unggas seperti ayam dan bebek, telur, dan makanan manis seperti permen hanya boleh dikonsumsi sekali seminggu dalam porsi kecil. Sedangkan daging merah seperti daging sapi, yang ditempatkan di puncak piramida hanya boleh dikonsumsi dalam jumlahsangat terbatas, tidak lebih dari satu kali dalam sebulan. Daging merah mengandung banyak lemak dan dapat menyebabkan penyakit jantung. (SA)