Pola makan berbasis tumbuhan ini menyediakan semua vitamin, mineral, dan enzim yang dibutuhkan tubuh, serat, dan antioksidan untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.
Sehatalami.co ~ Tingginya jumlah penderita penyakit degeneratif di negara-negara Barat, mendorong para ahli kesehatan untuk mengembangkan pola makan sehat yang berkiblat pada pola makan tradisional penduduk Asia.
Para peneliti dari Cornell University dan Harvard School of Public Health, Amerika Serikat, bekerja sama dengan para ahli dari yayasan nirlaba Oldways Preservation & Exchange Trust mengembangkan piramida makanan diet Asia.
Piramida diet Asia merefleksikan pola makan penduduk Asia yang melalui banyak penelitian terbukti lebih sedikit terkena kanker, penyakit jantung, obesitas, osteoporosis, dan penyakit degeneratif lainnya yang banyak ditemukan di Amerika Serikat.
Penyusunan piramida ini terinspirasi dari pola makan tradisional dan santapan khas di kawasan Asia Selatan dan Asia Timur, termasuk negara China, Jepang, Korea Selatan, India, Thailand, Vietnam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, dan Philipina.
Dalam diet Asia tradisional, pangan nabati menjadi pusat dari asupan makanan harian, sedangkan pangan hewani jarang dikonsumsi. Piramida diet Asia mengikuti prinsip China fan dan t’sai yang mengekspresikan keseimbangan dan harmoni makanan.
Fan melambangkan makanan seperti nasi, mie, roti, serealia utuh (whole grains), jagung, dan kentang yang dikonsumsi dalam jumlah setengah bagian dari porsi makan harian. Sedangkan t’sai, yaitu setengah bagian lagi, terdiri dari buah-buahan, sayuran (termasuk rumput laut), kacang-kacangan (terutama kedelai dan produknya), biji-bijian, dan polong-polongan.
Bagian dasar dari piramida diet ini terdiri dari nasi, mie, dan serealia utuh sebagai basis dari diet ini yang menyediakan 25-80 persen asupan kalori harian. Bagian kedua dari piramida terdiri dari sayuran, buah, dan kacang-kacangan yang dikonsumsi tiap hari.
Pola makan berbasis tumbuhan ini menyediakan semua vitamin, mineral, dan enzim yang dibutuhkan tubuh, serat, dan antioksidan untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas. Kesegaran bahan pangan, proses pengolahan atau pemasakan makanan yang minimal akan memaksimalkan jumlah serat, antioksidan, vitamin, dan mineral yang terkandung dalam pangan nabati. (bersambung).