Peningkatan kualitas panen bukan hal baru
Sebetulnya, meningkatkan kualitas panen dengan membuat tanaman tertekan sudah sering dilakukan dalam viticulture atau budi daya wine. Secara sengaja tanaman anggur ditulari jamur botrytis atau “noble rot”, nama populernya.
Memang, ada tanaman anggur yang terinfeksi dan rusak buahnya. Tapi tanaman anggur di dekatnya yang tidak terinfeksi akan mengalami stres. Dan stres biotik dari organisme hidup ini mampu meningkatkan resveratrol dan kandungan flavonoid lain sampai 10 kali lipat pada tanaman anggur yang tidak terinfeksi. Dari anggur yang mengalami stres ini dihasilkan wine dengan karakter yang khas.
Berdasarkan pengalaman di kebun anggur ini, kini sedang dipelajari apakah botrytis dan stres abiotik dengan paparan sinar ultra violet buatan bisa menghasilkan buah dengan kualitas bioflavonoid yang lebih bermanfaat bagi tubuh ketimbang mata.
Di negara bagian Texas, para ahli di Pusat Peningkatan Mutu Sayuran di Texas A & M University telah mengembangkan betasweet carrotyang bentuknya kurang menarik tapi lebih kaya pigmen dan flavonoid dari wortel tradisional.
Sedangkan ilmuwan Daniel Leskovar dan Kevin Crosby sedang mengembangkan bibit yang lebih kaya kandungan fitokimianya dan mengesampingkan penampilannya maupun jumlah hasil panennya. “Kami memberi stres pada tanaman dan mendapati kandungan karotenoidnya bertambah,” Leskovar melaporkan.
Namun, melihat kecenderungan manusia yang mudah terpukau pada ukuran dan penampilan, agaknya diperlukan program re-edukasi. Bahwa sebagai konsumen hendaknya kita selalu mencari informasi yang bisa dipercaya dan tidak mudah terpengaruh ukuran, tampilan, apalagi iklan atau promosi.
Makan seutuhnya
Ada banyak buah dan sayuran di pasar. Mana yang merupakan sumber fitokimia terbaik?
- Buah dan sayuran segar adalah sumber terbaik, disusul oleh buah dan sayuran yang dibekukan secara kilat (flash frozen).
- Kalau ada, pilih buah dan sayuran yang tumbuh liar. Kalau tidak ada, pilih yang organik; cuci bersih tapi jangan kupas. Buah dan sayuran organik mempunyai lebih banyak fitokimia, dan kulitnya (tempat fitokimia bersembunyi) aman dimakan.
- Hindari jus yang disaring abis karena sudah banyak kehilangan flavonoid.
- Jangan spontan meraih buah yang paling besar dan seragam bentuknya. Buah seperti ini kualitas fitokimianya kurang dibandingkan buah ukuran kecil yang harus mengumpulkan fitokimia melalui perjuangan.
- Sains baru mulai memahami efek sinergis dari senyawa-senyawa ini. Jadi jangan berkonsentrasi pada satu jenis buah saja. (SA)