Belakangan, penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga kenanga memiliki kemampuan menolak nyamuk karena mengandung senyawa linalool, geraniol, dan eugenol. Dalam percobaan, minyak asiri dalam ekstrak bunga kenanga yang dioleskan pada marmut akan meresap ke pori-pori dan menguap ke udara.
Aroma yang menguar ke udara tersebut terdeteksi oleh reseptor kimia dalam tubuh nyamuk, dan membuat nyamuk enggan mendekati marmut. Semakin banyak kandungan bahan aktif yang dioleskan, semakin besar pula kemampuan ekstrak tersebut dalam menolak nyamuk.
Rina Poerwadi, APDHA, CIMI, PMC, Holistic Aromatherapy Practitioner & Educator, mengatakan, sejak zaman dahulu bunga kenanga dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik, membuat wewangian, hingga keperluan upacara. “Bunga kenanga menjadi bunga yang ditaburkan di atas tempat tidur pengantin,” ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, para ahli menemukan bahwa bunga kenanga mengandung senyawa aktif monoterpene, alfabetapinen, sesquiterpene, fenol, ether, dan masih banyak lagi. Kandungan tersebut membuat kenanga memiliki efek farmakologis sebagai antidiabetes, antikejang, tonikum, penenang, penurun tekanan darah, juga afrodisiak.
Selain itu, bunga kenanga bisa dimanfaatkan untuk membantu pengobatan hipertensi, diabetes, menumbuhkan rambut, meregulasi produksi minyak pada kulit, mengatasi gejala insomnia, stres, frigidity, hingga menambah gairah.
Cara memanfaatkan
Bunga kenanga bisa digunakan melalui beberapa macam cara. “Untuk membantu mengatasi kasus-kasus ringan seperti kejang otot dan sulit tidur, misalnya, beberapa kuntum bunga kenanga diseduh bersama secangkir air mendidih lalu diminum seperti teh. (bersambung).