Yang perlu diketahui, apabila dikonsumsi secara langsung seperti itu, bahan aktif yang diperoleh juga hanya sedikit. Itu sebabnya, dalam dunia pengobatan, bunga kenanga lebih banyak dimanfaatkan dalam bentuk minyak esensial.
Menurut Rina, minyak esensial bunga kenanga yang dicampur minyak dasar (almond sweet, apricot, grapeseed) dapat digunakan untuk pijat, diteteskan ke dalam air mandi untuk berendam, diteteskan di tungku pemanas untuk dihirup, atau sebagai kompres dingin untuk meredakan sakit kepala.
Minyak esensial bunga kenanga berperan sebagai aromaterapi maupun bahan estetika yang dioleskan ke kulit. Apabila dioleskan pada kulit, minyak esensial memang perlu diencerkan dengan minyak tumbuh-tumbuhan.
Pemijatan akan membantu minyak yang dioleskan ke permukaan kulit lebih mudah meresap melalui pori-pori kulit dan masuk ke peredaran darah, bahan aktifnya dibawa bersama aliran darah, dan sampai pada organ. Dengan demikian, khasiatnya menjadi semakin optimal.
Yang perlu diperhatikan, minyak esensial bisa memicu reaksi alergi pada kulit yang sensitif. Oleh sebab itu, sebelum menjalani terapi pasien dianjurkan menjalani tes kulit terlebih dahulu. Sekurang-kurangnya 2 jam sebelum terapi dilakukan. Jika hasilnya OK, minyak esensial tersebut bisa diaplikasikan. (SA).