Dalam jumlah yang sama, kalori madu juga 44% lebih sedikit dibandingkan gula. Artinya sebagai pemasok energi besar, madu tidak mudah menaikkan berat badan orang yang mengkonsumsinya. Selain manis, cita rasa madu juga beragam tergantung dari varietas bunganya. Lokasi dan iklim juga turut menentukan perbedaan setiap jenis madu.
Kandungan gizi madu
Walaupun relatif rendah dibandingkan makanan lain, madu lebih bergizi daripada gula biasa. Selain gula (dalam bentuk glukosa dan fruktosa), madu mengandung sejumlah mineral (kalsium, kalium, magnesium, sodium klorin, sulfur, besi, dan fosfor), vitamin (B1, B2, B3, B5, B6, C, D dan E), enzim-enzim, antioksidan, dan oligosakarida. Besi adalah zat gizi paling tinggi pada madu. Madu juga mengandung sejumlah kecil hormon, tembaga, iodium, dan seng.
Manfaat dan khasiat
Madu sudah digunakan sebagai makanan, obat, dan bahan kecantikan sejak ribuan tahun lalu. Selain untuk sumber energi, madu juga sudah digunakan untuk mengobati luka, termasuk luka bakar dan tersayat.
Sampai sekarang pengobatan ini masih dilakukan oleh dokter-dokter medis di negara-negara Eropa Timur. Madu manjur untuk luka karena memiliki elemen-elemen antibakteri seperti: efek osmosis yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri; tingkat keasaman yang juga tidak ideal untuk bakteri penyakit; hidrogen peroksida alami; dan antioksidan.
Madu juga sudah lama digunakan untuk radang tenggorokan, batuk dan gejala-gejala flu yang umum. Bahkan sampai sekarang madu masih digunakan oleh pabrik obat sebagai campuran obat sakit tenggorokan dan batuk.(bersambung).