Diet tidak lagi dimaknai sebagai membatasi, mengkonsumsi makanan tertentu, atau ”obat” yang punya aturan khusus untuk dikonsumsi. Dengan konsep semacam ini, diet menjadi pola makan yang bisa dilakukan oleh semua orang, berupa gizi seimbang (well balance diet).
Sehatalami.co ~ Menurut Dr Samuel Oetoro, SpGK, MS, ahli gizi dari Siloam Hospitals, Jakarta, diet bukan sekadar membatasi atau menghindari makanan tertentu, melainkan pola makan yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Dengan kata lain, kita makan untuk mencukupi kebutuhan biologis sel-sel di dalam tubuh. Jadi, bukan sekadar yang kita doyan dan bikin kenyang!”
Pengertian ini mengacu pada Merriem Webster’s English Dictionary, yang menyatakan makanan adalah bahan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan zat lain yang diperlukan sel-sel tubuh dalam menyediakan tenaga, tumbuh dan berkembang, serta beregenerasi untuk mempertahankan hidup.
Diet tidak lagi dimaknai sebagai membatasi, mengkonsumsi makanan tertentu, atau ”obat” yang punya aturan khusus untuk dikonsumsi. Dengan konsep semacam ini, diet menjadi pola makan yang bisa dilakukan oleh semua orang, berupa gizi seimbang (well balance diet).
Malnutrisi, tidak selalu berarti kekurangan gizi. Menurut Dr Samuel Oetoro, malnutrisi juga bisa berupa tidak seimbangnya jumlah zat gizi yang ada di dalam tubuh. ”Jadi bisa karena kekurangan salah satu zat gizi tertentu atau justru kelebihan, sehingga jumlahnya tidak seimbang,” jelasnya. Menurut Dr Samuel, kondisi ini bisa terjadi bila kita kurang memperhatikan asupan makanan, termasuk di antaranya, bila diet sembarangan.
Perlu diketahui, tubuh kita memerlukan zat gizi berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Di dalam tubuh, zat-zat ini diperlukan bersama-sama sebagai modal sel-sel di dalam tubuh untuk menghimpun energi, mengatur metabolisme (transportasi zat-zat nutrisi kepada sel), memperbaiki diri (regenerasi sel), menjaga sistem hormon. Dengan kata lain, zat-zat gizi tersebut diperlukan tubuh untuk menjaga semua organ bekerja dengan baik, sebagaimana mestinya.
Bila salah satu kebutuhan tubuh tidak tercukupi, secara alamiah ia akan membuat mekanisme baru untuk ”menghemat” cadangan bahan bakar, dengan mengubah kecepatan laju metabolisme. ”Padahal bila metabolisme melambat, kecepatan untuk membakar energi pun berkurang. Biasanya, dalam kondisi ini kita menjadi kurang energik, lemas atau lebih mudah lelah, karena tubuh memberi sinyal bahwa energi harus ”dihemat”.