Kondisi ini disebut aterosklerosis. Sumbatan plak ini akan menghambat peredaran darah sehingga dapat menyebabkan serangan jantung. Sedangkan HDL lebih dikenal sebagai kolesterol ‘baik’ karena kadar HDL yang tinggi dalam darah akan melindungi dari serangan jantung.
Hal ini berkaitan dengan kemampuan HDL dalam mengangkut kolesterol yang berlebihan dalam pembuluh darah menuju hati sehingga dapat mencegah timbulnya serangan jantung. Nah, lemak trans justru menurunkan kadar HDL yang notabene bersahabat dengan jantung.
Menurut Prof Dr Ali Khomsan, ahli gizi dan guru besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, lemak trans terbentuk dari penambahan hidrogen pada minyak nabati melalui proses hidrogenasi parsial.
Normalnya minyak nabati bentuknya cair dan memiliki ikatan rantai asam lemak yang tidak jenuh. Melalui proses hidrogenasi dengan penambahan ion hidrogen, ikatan asam lemak yang awalnya tak jenuh akan berubah menjadi jenuh sehingga membuat minyak nabati menjadi lebih padat sehingga tidak mudah rusak. (bersambung).