Minyak trans pernah dianggap sehat
Awalnya lemak trans dianggap lebih sehat daripada lemak hewani karena berasal dari bahan nabati dan bersifat tidak jenuh.
Bahkan pada tahun 1960-an, Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya mengganti mentega, minyak hewani, maupun minyak nabati yang berlemak jenuh dengan margarin yang mengandung lemak trans, dengan alasan lebih sehat dan nonkolesterol.
Salah satu institusi di Amerika Serikat yang sejak tahun 1970-an hingga kini paling gigih meneliti bahaya lemak trans adalah Harvard School of Public Health (HSPH). Barulah pada tahun 1990, para peneliti mengakui bahwa lemak trans ternyata juga berefek merugikan terhadap kesehatan jantung.
Tahun 1994, Prof Walter Willet, ketua Departemen Gizi HSPH, bersama Dr Alberto Ascherio, epidemiolog HSPH, menyatakan dalam American Journal of Public Health bahwa lemak trans lebih merusak kesehatan jantung dibandingkan lemak jenuh, dan bertanggungjawab terhadap 30.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat. (bersambung).