Tua maupun muda, sering tidak bisa benar-benar bebas dari jerawat. Membersihkan wajah sudah, tetapi tetap saja masih jerawatan? Jika demikian, cobalah cek lagi. Jangan-jangan jerawat Anda justru disebabkan oleh hal-hal sepele berikut ini.
Sehatalami.co ~ Jerawat memang tidak kenal musim. Juga usia. Bahkan di rumah saja, saat tidak harus bekerja di kantor pun jerawat tetap berani muncul. Jerawat memang tidak kenal istilah work from home (WFH). Itu mengapa jelas bagi kita bahwa jerawat memang bukan monopoli usia puber.
Sebuah penelitian menemukan, sekitar 64 persen orang berusia 20-an dan 43 persen orang berusia 30-an masih akan mengalami masalah jerawat. Kabar baiknya, “Jerawat bisa dicegah dan disembuhkan, asal ditangani berdasarkan sumber penyebabnya,” ujar Julie Harper, MD, ahli kulit dari Birmingham, Alabama, Amerika Serikat.
Menurut Harper, sebagian besar jerawat disebabkan oleh 4 faktor. Yaitu produksi minyak berlebihan, sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori, infeksi bakteri P. acnes, serta peradangan. Selain itu, tanpa disadari jerawat juga bisa disebabkan beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut:
1. Obat-obatan
Lithium, steroid, obat antidepresi, dan obat untuk ADHD dapat menimbulkan efek samping berupa jerawat karena dapat mempengaruhi sistem hormon dan metabolisme. Sejauh mana risiko terhadap efek samping, sebaiknya konsultasikan pada apoteker atau dokter yang menangani penyakit Anda.
2. Produk susu
Hasil riset mengenai hubungan produk susu (termasuk keju dan yogurt) sebagai penyebab jerawat memang masih simpang siur. Namun sebuah penelitian di tahun 2005 menyatakan, susu rendah lemak terkait erat dengan timbulnya jerawat.
Alasannya, susu tersebut memicu pertumbuhan faktor IGF-1 yang berlebih. Itu sebabnya, sebagian kalangan menyarankan agar penggemar susu mengganti susu sapi dengan cairan sejenis berbahan nabati, berupa susu kedelai atau almon.
3. Smartphon
“Banyak orang justru mengalami masalah jerawat lebih sering di satu sisi pipi dibandingkan pipi yang lainnya,” kata Whitney Bowe, MD, ahli kulit dari New York City, Amerika Serikat. Nah, untuk jenis jerawat seperti ini, biasanya disebabkan oleh penggunaan telepon (termasuk telepon genggam).
Smartphon dapat menjadi sumber tumbuhnya bakteri. Untuk mencegahnya, jangan tempelkan telepon pada pipi. Bersihkan permukaan telepon secara teratur menggunakan alkohol.
4. Stres
Selain itu, Bowe berpendapat, sebenarnya, stres tidak mencetus munculnya jerawat secara langsung. Selain dipengaruhi oleh faktor hormonal yang muncul saat stres, biasanya jerawat justru dicetuskan oleh pola makan kurang seimbang – seperti terlalu banyak makan gula dan lemak – sebagai pelarian dari stres itu sendiri dan gaya hidup yang menyertainya. Meskipun begitu, stres memang bisa membuat jerawat yang sudah ada jadi bertambah parah.
5. Kosmetik
Bisa memicu munculnya jerawat jika tidak sesuai dengan jenis kulit.“Produk kosmetik yang tertulis oil-free tidak berpengaruh pada munculnya jerawat,” ujar Dr Bowe. Menurutnya, jika ingin menghindari timbulnya jerawat, lebih baik pilih produk non-comedogenic atau non-acnegenic.
6. Lemak trans
Lemak tak jenuh – yang umum ditemukan pada makanan-makanan yang sudah diproses – dikenal sebagai pencetus timbulnya jerawat, karena dapat memperparah peradangan pada kulit. Perhatikan proses pengolahan.
Daripada menggoreng, lebih baik merebus, menguukus, atau memanggang. Gunakan minyak atau lemak ‘baik’ seperti yang terdapat dalam minyak zaitun atau alpukat.
7. Cokelat
Sebenarnya, cokelat tidak dapat menyebabkan jerawat. Penyebab utama terjadinya jerawat adalah gula yang terkandung di dalam cokelat yang banyak terdapat di pasaran.
Jika Anda ingin makan cokelat, pilih cokelat hitam (dark chocolate), karena kandungan gulanya lebih rendah dan antioksidannya lebih tinggi. (SA)