Menderita penyakit gout dengan kadar asam urat tinggi bukan berarti harus berpantang makan enak. Jika pilihan makanannya tepat, tak perlu khawatir mengalami nyeri sendi.
Sehatalami.co ~ Sehabis menikmati jamuan pesta dan hari raya, biasanya penderita penyakit gout atau lebih dikenal sebagai penyakit asam urat akan merasakan nyeri dan bengkak pada persendiaannya. Kadar asam urat dalam darah memang akan melonjak drastis bila makan hidangan serba daging, jeroan, kaldu, gulai, emping, dan kacang goreng.
Tapi, jangan langsung bingung dan khawatir bahwa Anda jadi tak bisa makan apa-apa. Karena kita bisa mengontrol kadar asam urat dengan menjalankan pola makan yang tepat.
Penyakit para raja
Penyakit radang sendi ini sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Menurut catatan sejarah, pada zaman Hippocrates, penyakit ini dikenal sebagai penyakit para raja (The disease of Kings atau The King of disease) karena biasanya penyakit ini terjadi pada kalangan istana, bangsawan, dan keluarga kaya.
Penyakit ini diketahui disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman enak, mahal, dan eksklusif yang hanya bisa dimakan oleh keluarga kaya. Kini, gout bisa terjadi pada siapa saja, terutama orang dengan gaya hidup sedentari (banyak duduk dan kurang aktivitas), dan penggemar makanan ‘enak’ yang tinggi lemak, protein, dan gula.
Gout adalah salah satu jenis penyakit artritis yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat dalam darah dan urine. Kadar asam urat yang tinggi ini akan membentuk timbunan kristal berupa garam urat (monosodium urat) di persendian yang menyebabkan peradangan sendi.
Peradangan sendi ini dicirikan dengan kulit di sekitar sendi yang membengkak dan serangan rasa nyeri yang tiba-tiba pada lutut, jari kaki (terutama jempol) dan tangan, siku, pergelangan kaki dan tangan. Misalnya, saat bangun tidur, ibu jari dan pergelangan kaki terasa terbakar, sakit, dan bengkak. Rasa nyeri ini juga biasanya muncul pada malam hari.
Tingginya kadar asam urat dalam darah disebabkan oleh metabolisme purin (substansi organik dalam makanan, terutama sumber protein) yang abnormal di dalam tubuh. Ir Diah Krisnatuti, MS dalam bukunya Perencanaan Menu untuk Penderita Asam Urat menjelaskan bahwa di dalam bahan pangan, purin terdapat dalam asam nukleat berupa nukleoprotein.