Secara garis besar, seseorang dikatakan depresi kalau gejala-gejala tertentu berlangsung terus menerus lebih dari dua minggu serta mengganggu pekerjaan dan kemampuan penderita untuk berfungsi secara normal. Gejala-gejala yang paling umum adalah:
- Mengalami depresi hampir setiap hari dan hampir sepanjang hari.
- Interes yang sangat berkurang pada semua atau hampir semua hal yang dulu diminati.
- Berat badan turun secara signifikan meski tidak sedang diet, atau berat badan naik lebih dari 5% selama sebulan. Selera makan sangat berkurang atau sangat besar.
- Sulit tidur atau justru ngantuk terus.
- Kegelisahan yang tampak pada gerakan motorik yang melambat.
- Merasa lesu dan lelah hampir setiap hari.
- Merasa tidak berharga atau bersalah secara berlebihan.
- Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, tak bisa mengambil keputusan.
- Keinginan bunuh diri yang muncul berkali-kali.
Mengapa wanita rentan
Seperti juga pada pria dan anak-anak, faktor genetik, gaya hidup, peristiwa traumatik, dan tekanan kehidupan dari lingkungan meningkatkan risiko depresi pada wanita. Namun wanita hampir dua kali lebih besar risikonya.
Salah satu penyebabnya adalah hormon. Sudah menjadi fakta ilmiah, mood kita dipengaruhi oleh hormon, dan ada wanita-wanita yang lebih sensitif terhadap perubahan hormon dalam tubuhnya dari wanita lain.
Menjelang haid, saat menghadapi menopause atau beberapa bulan setelah melahirkan (post partum depression) adalah masa rawan depresi karena mood bisa drop. Pil KB pun bisa menjadi salah satu penyebabnya. (bersambung).