Konstipasi Skunder
Sedangkan konstipasi skunder umumnya disebabkan karena faktor penyakit yang diderita seseorang, yang biasanya terkait dengan gangguan endokrin dan metabolik dan penyakit-penyakit lain yang mengganggu sistem organ. Kelainan-kelainan tersebut dapat memperlambat pergerakan tinja melalui kolon, rektum atau anus.
Selain itu, juga bisa karena faktor obat-obatan yang dikonsumsi. Antara lain obat-obatan nyeri (khususnya narkotik), antasid yang mengandung alumunium dan kalsium, pengobatan tekanan darah (calcium channel blocker), obat antiparkinson, antispasmodik, antidepresan, suplemen zat besi, diuretik dan antikonvulsan.
Hal lain yang sering menjadi pemicu terjadinya konstipasi adalah seringnya seseorang mengabaikan keinginan BAB, hingga akhirnya dapat berhenti merasakan ingin BAB.
Dengan beberapa alasan, orang sering menunda BAB, misalnya karena tidak mau menggunakan toilet di luar rumah. Yang lain mengabaikannya karena stres emosional atau karena terlalu sibuk.
Anak-anak mungkin menunda BAB, karena stres saat latihan menggunakan toilet atau karena tidak mau terganggu saat sedang bermain. Jika hal-hal sederhana seperti ini dilakukan, maka lambat laun dapat memicu terjadinya konstipasi. (bersambung)