Untuk memperkecil kemungkinan efek sampingan tersebut, salah satu tim peneliti dari Johns Hopkins University AS kini tengah melakukan penelitian lanjutan mengenai efektivitas obat alami hasil ekstraksi jahe Zingiber officinalis dan lengkuas Alpinia galanga. Ekstrak jahe-lengkuas tersebut dikabarkan mampu menghilangkan nyeri, memperbaiki kemampuan fungsi sendi, dan menjaga kesehatan sendi dalam 1-2 minggu pertama, untuk pengobatan efektif selama 2-4 minggu.
Dalam kasus nyeri dan radang rematik, darah putih akan tertarik dari aliran darah ke membran sinovial yang mempengaruhi persendian. Menggiatnya aktivitas darah putih dalam persendian memaksa tubuh memproduksi leukotrin (LT) dan prostaglandin (PG).
LT inilah yang mempengaruhi munculnya rasa nyeri, PG merangsang radang. Pada saat bersamaan, tubuh juga memproduksi enzim siklogenase-1 (COX-1) dan siklogenase-2 (COX-2), yang berfungsi melindungi lambung dan ginjal. Sayangnya, produksi COX-2 justru memacu produksi PG, dan memperparah rasa nyeri dan peradangan.
Dari hasil riset diketahui ekstrak jahe-lengkuas mampu menggenjot produksi senyawa IL-4 dan IL-10, zat yang bekerja selektif menghambat COX-2, sehingga dapat mengatasi peradangan tanpa efek sampingan nyeri lambung. Selain itu, ekstrak jahe-lengkuas juga menghambat enzim 5-lipo-oksigenase, yang berperan dalam produksi LT. Dengan menghambat produksi LT, maka timbulnya rasa nyeri dapat diredam.
Pola makan yang tepat membantu mengurangi nyeri dan radang. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran segar, dan sumber pati tinggi serat seperti beras merah. Sebaliknya, batasi konsumsi gula, daging, ayam, makanan olahan, dan lemak jenuh.
Lemak jenuh arakhidonat, yang terdapat dalam daging, ayam, susu, memicu produksi LT dan PG, sehingga memperparah nyeri dan radang. Sebaliknya, santap ikan, terutama ikan laut dalam seperti salmon, sardin, makerel, dan minyak hati hiu, yang berlimpah lemak sehat asam eikosapentaenoat (EPA). EPA menghambat produksi LT dan PG, sehingga mencegah munculnya nyeri dan radang. (SA)