Sebagai jurnalis, profesi kepenulisan A. Fuadi boleh dibilang tidak banyak menuai kendala. Ia juga mengaku menulis novel demi untuk berbagi kisah dan kenangan indah dan isnpirasifnya semasa masih menjadi santri di Pesantren Modern, Gontor.
Sebab dari sanalah, ia mulai berani bermimpi dan meyakini bahwa dengan semangat Man jadda wa jadda – siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan, apa pun yang menjadi impian kita bisa menjadi nyata. Termasuk cita-cita dan mimpi mengembangkan kirir sebagai seorang penulis profesional. (IP) AKH, dioleh dari berbagai sumber.
Tip Bagi yang ingin Menjadi Penulis Profesional
- Niat yang kuat dan niat yang baik. Katakan pada diri, “Aku seorang penulis” agar merasa yakin kepada diri sendiri kalau mampu menulis ( Kang Abik).
- Jika ingin menjadikan penulis sebagai profesi, rajinlah menuliskan ide yang berkelebat di kepala tanpa banyak pertimbangan. Pelajari selera pembaca untuk menyesuaikan ide dan menetapkan target pembaca yang ingin dijangkau, sehingga bisa memastikan plot cerita yang ingin dikembangkan menarik dan berbeda dengan penulis lain.
- Menulis bukan pekerjaan ringan ( awalnya). Haruki Murakami, penulis novel terkenal, Norwegian Wood dari Jepang, mengibaratkan proses menyelesaikan naskah seperti seorang yang sedang mengikuti lomba marathon. Untuk menyelesaikan finish, seseorang harus cedik mengatur tenaga agar tidak kelelahan.
- Bergaul dengan para penulis. Berjumpa atau bersilturahmi dengan para penulis guna mengecas kembali semangat menulis.
- Memahami motivasi dan niat menulis tersebut untuk apa. Menulis tidak akan pernah merasa lelah apabila niat menulis untuk mengejar rida-Nya. ( Kang Abik).
Sebaik dan seburuk apa pun karya yang dihasilkan, mesti diingat bahwa kita tidak bisa memuaskan setiap orang. Satu-satunya cara membutkikan, kita patut dipertimbangkan adalah dengan terus konsisten menghasilkan karya. (SA)