Teori zona ini juga membuat pijat refleksi kaki dan tangan lebih mudah diterima terutama bagi orang Barat, sebagai terapi yang membantu meningkatkan stamina dan mempertahankan kebugaran tubuh. Bahkan Dr Fitzgerald kemudian menemukan fakta yang menarik bahwa selain mengurangi rasa sakit, refleksologi juga efektif mengobati penyebab timbulnya rasa sakit.
Melalui perintisan oleh Dr Shelby Riley, MD, dan Eunice D.Ingham, seorang Physical Therapist, dikembangkan teori foot reflex yang membuat refleksologi makin dikenal dan diterima secara luas seperti sekarang.
Mencari kesembuhan
Menurut Andy Dees, prinsip pijat refleksologi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul saraf atau pengendali reflek di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan lancar, artinya tubuh dalam kondisi sehat.
Sebaliknya, jika ada gangguan, kerja organ tubuh akan pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. ”Dalam terapi pemijatan, rasa sakit ini biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa,” Andy Dees menjelaskan.
Setelah terdiagnosa, pemijatan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan. Dan jika dilakukan dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami gangguan, bukan gejala sakit saja yang hilang tetapi juga penyebabnya. (bersambung).