”Ketika akhirnya kita memahami bahwa permintaan itu sebenarnya tidak diperlukan sama sekali, maka sebuah doa tidak akan berisi permintaan tetapi menjadi doa yang penuh ucapan syukur,” tulisnya.
Kadangkala hasil yang diperoleh di luar perkiraan kita sebagai manusia. Biasanya, kita baru menyadari makna di balik peristiwa itu setelah lama berlalu, dan ketika itulah kita berterima kasih kepada Tuhan.
Memang tak mudah memahami kehendak Tuhan. Kita, manusia tentu lebih sering berharap untuk mendapatkan sesuai yang kita minta, saat itu juga. Jika yang terjadi sebaliknya, kita mengatakan bahwa doa kita tidak dikabulkan.
Mengenai hal ini, Neale Donals Walsch, yang adalah pendiri ReCreation, sebuah organisasi yang tujuannya untuk mengembalikan orang kepada dirinya sendiri, mengatakan bahwa doa adalah setiap pemikiran, pernyataan, dan perasaan.
Dan sebenarnya tidak ada doa yang tidak dijawab. Menurutnya, jika doa disampaikan dengan kuat sebagai sebuah kebenaran, maka semua doa itu akan termanifestasi dalam pengalaman orang yang menyampaikannya.
Namun, mungkin saja Anda tidak akan mengalami pilihan hidup yang Anda sampaikan dalam doa, karena ada pikiran lain yang lebih kuat dari sekadar keinginan yang Anda rasakan sekarang (oleh Walsch disebut sebagai sponsoring thought). Pikiran inilah yang akan muncul dalam kenyataan, karena dialah yang mengontrol hidup Anda.
Karena itulah, Walsch mengatakan bahwa bentuk doa yang tertinggi adalah doa yang menguasai pikiran. ”Pikirkanlah hanya hal-hal yang baik dan layak. Jangan membawa diri Anda pada hal yang negatif dan gelap. Dan bahkan, di saat segala sesuatu kelihatan suram, lihatlah kesempurnaan, berekspresilah dengan penuh rasa syukur,dan bayangkan kesempurnaan seperti apa yang Anda pilih berikutnya!” kata Walsch.
Dari formula ini akan ditemukan ketenangan, dari proses ini akan ditemukan kedamaian, dan dari kesadaran ini akan ditemukan kebahagiaan. (SA)