Ahli pengobatan komplementer meyakini bahwa bau mulut berasal dari ketidakseimbangan mikroorganisme dalam usus yang disebabkan jumlah bakteri jahat lebih besar dari bakteri baik. Bakteri-bakteri jahat tersebut menghasilkan gas bau yang ikut terbawa keluar bersama napas. Apa yang harus dilakukan?
Sehatalami.co ~ Tidak semua yang berpuasa otomatis memiliki napas tak sedap. Faktanya ada banyak sebab mengapa seseorang memiliki bau napas atau mulut tak sedap. Selain karena faktor giri berlubang, ditengarai juga faktor pencernaan yang tidak sehat.
Jadi apakah yang dimaksud napas tak sedap atau bau mulut itu? Napas tak sedap adalah istilah umum untuk masalah bau mulut yang secara medis dikenal sebagai halitosis. Banyak faktor dapat menyebabkan napas bau, namun banyak orang yang punya masalah ini justru tidak sadar jika napas mereka bau.
Penebar bau mulut itu sendiri adalah bakteri dalam mulut. Bakteri tersebut biasanya berkumpul di lidah dan sisa makanan yang melekat di gigi, terutama jika ada plak atau lubang.
Kebanyakan ahli pengobatan komplementer meyakini bahwa bau mulut berasal dari ketidakseimbangan mikroorganisme dalam usus yang disebabkan jumlah bakteri jahat lebih besar dari bakteri baik. Bakteri-bakteri jahat tersebut menghasilkan gas bau yang ikut terbawa keluar bersama napas.
Napas bau juga dapat disebabkan mulut kering (xerostomia), kondisi yang disebabkan produksi air liur berkurang. Air liur diperlukan untuk membersihkan mulut dan membuang partikel yang menyebabkan bau.
Mulut kering dapat disebabkan oleh obat-obat tertentu, masalah pada kelenjar air liur, berpuasa, atau terus menerus bernapas melalui mulut.
Napas bau juga dapat menandai adanya penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, sinusitis kronis, akumulasi mukus atau lendir di bagian belakang hidung dan tenggorokan (post nasal drip), bronkitis kronis, diabetes, gangguan saluran pencernaan, penyakit liver atau ginjal.
Apabila tidak ditemukan masalah pada gigi dan mulut, kemungkinan salah satu penyakit itulah penyebabnya. (bersambung).