Pada era 1990-an para ahli menasihatkan jangka waktu olahraga yang optimal adalah 30 menit. Memasuki periode 2000, Institute of Medicine, AS, mengeluarkan rekomendasi sebaiknya olahraga 60 menit per hari. Jadi, mana yang benar?
Sehatalami.co ~ Dibanding dengan wanita, pria memiliki risiko lebih besar untuk mati mendadak. Para ahli menyebutkan kasus-kasus penyebab kematian mendadak, seperti stroke dan serangan jantung, berkembang lebih subur pada pria.
Penyebabnya antara lain karena pria lebih senang makan sekaligus banyak, sedangkan wanita gemar makan sedikit-sedikit (ngemil). Makan sekaligus banyak membuat tubuh memproduksi kolesterol secara berlebihan, sehingga darah menjadi lebih pekat. Selain mengubah pola makan, kepekatan lemak darah ini bisa dinormalkan dengan olahraga.
Namun, berapa lama sebaiknya berolahraga dalam sehari? Pada era 1990-an para ahli menasihatkan jangka waktu olahraga yang optimal adalah 30 menit. Memasuki periode 2000, Institute of Medicine, AS, mengeluarkan rekomendasi sebaiknya olahraga 60 menit per hari. Jadi, mana yang benar? “Dua-duanya benar,” tandas I-Min Lee, M.D., guru besar kesehatan pada Harvard Medical School.
Olahraga 30 menir per hari sudah cukup untuk meredam risiko beragam penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes. Namun jika Anda kegemukan, lakukan 60 menit!
Mujurnya, olahraga ini tidak harus dilakukan sekaligus, tapi bisa dicicil dengan melakukan kegiatan fisik sepanjang hari. Misalnya kalau Anda karyawan, jalan kaki dari tempat parkir mobil ke ruangan kantor: 5 menit, naik ke lantai 4 melalui tangga: 10 menit, mondar-mandir ke ruangan lain (kalau ditotal dalam sehari): 10 menit, peregangan di kursi sambil menarik napas dalam: 5 menit.
Jadi bagaimana dengan kebiasaan olahraga Anda? Sudah sesuaikan dengan kebutuhan sehat tubuh Anda? (SA)