Tidak ingin tinggal diam, Helianti mulai mencoba mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi para petani dan mencoba mencarikan kemungkinan jalan keluar. Hasil interaksi dengan banyak petani ini akhirnya, di awal 2009, ia mendirikan sebuah wadah bernama, PT Kampung Kearifan Indonesia.
Sebuah perusahaan yang didirikannya untuk tujuan membantu memasarkan dan mendistribusikan aneka pangan organik dan asli Indonesia. Kini, tak kurang ada sekitar 600 produk berbasis keaneka ragaman hayati dan pangan Indonesia, ia distribusikan ke lebih dari 500 supermarket dan gerai di seluruh Indonesia dan bahkan hingga ke manca negera.
Bergabung dalam gerakan slow food
Tidak hanya sekadar pandai medesain produk dengan basis pangan lokal, Helianti juga terlibat langung dalam gerakan mencintai dan kembali ke tradisi pangan lokal. “Tahun 2010 saya gabung langsung dengan gerakan slow food yang berbasis di Italia pada kesempatan event perayaan Terra Madre ( pesta perayaan makanan lokal berkualitas),” tutur Helianti.
Menurutnya, gerakan yang mengedepankan pentingnya mengonsumsi pangan lokal di daerah tertentu ini, sebenarnya berasal dari sebuah protes terhadap pembukaan gerai cepat saji McDonal’s di Roma Italia (1986). Gaung Slow food ini kemudian meluas, dan berkembang secara global, sebagai sebuah ajakan untuk untuk memerangi budaya yang serba praktis dan instan. (bersambung).