Kehidupan ini selalu diliputi dengan untung dan rugi, gembira dan sedih, pujian dan celaan, serta kaya dan miskin. Memang demikian adanya, tergantung dari kondisi yang kita ciptakan. Karena itu, ciptakanlah kondisi yang baik, agar kebahagiaan selalu menyertai kita. Kalau pun kita merasa belum bahagia, kita tetap dapat menerima kondisi yang terjadi dengan tenang seimbang.
2. Hormat kepada yang patut dihormati
Bersikap hormat merupakan wujud dari sikap rendah hati, tidak sombong, tidak angkuh. Yang paling tinggi, tentu memberikan penghormatan kepada para nabi atau siapa pun yang patut dihormati sesuai konsep agama kita masing-masing.
Datang ke tempat ibadah, melakukan kegiatan kebaktian atau sembahyang (atau apapun istilahnya sesuai dengan ajaran agama kita masing-masing). Dengan demikian kita memberikan penghormatan.
Berikan hormat dan bersikap sopan kepada orangtua di rumah, guru di sekolah, guru agama di tempat ibadah, orang-orang yang lebih tua, orang yang lebih arif dan bijaksana daripada diri kita. Belajarlah tentang hidup dan kehidupan dari mereka, dari ajaran-ajaran agama. Semuanya akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi ketenangan pikiran.
Di zaman sekarang, banyak orang lupa pada orangtuanya. Tidak mau menjaga orangtuanya ketika mereka masih hidup dan menyesali perbuatannya pada saat orangtuanya meninggal dunia. Ketika orangtuanya meninggal, anak-anaknya membelikan peti mati yang mahal, membuatkan upacara mewah, dan menangis sejadi-jadinya. Padahal, hal ini sesungguhnya tidak banyak memberikan manfaat.
3. Melatih kemurahan hati
Melatih kemurahan hati dengan memberikan dana, bersedekah, menyumbang, atau dalam bentuk lainnya merupakan salah satu latihan untuk menghilangkan sikap kikir, mementingkan diri sendiri, egois, dan sikap-sikap buruk lainnya. (bersambung).