- Setelah memasuki usia 40 tahun, metabolisme tubuh akan menurun hingga dua persen setiap dekadenya. Selain itu, kepadatan tulang juga akan semakin berkurang.
- ”Lakukanlah pemeriksaan kolesterol segera setelah memasuki usia paruh baya, karena setelah usia 40 tahun kita sudah harus waspada,” ujar Dr Siti Setiati.
Sehatalami.co ~ Menurut DR Dr Siti Setiati, SpPD, K-Ger, MEpid, dari Divisi Kedokteran Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam (IPD) RSCM/FKUI, menjadi lanjut usia (lansia) dan tetap sehat sejahtera memang dambaan setiap orang.
Selain pola makan dan olahraga, pilar utama kesehatan yang tidak kalah penting adalah upaya mencegah penyakit sedini mungkin. Langkah ini bisa dilakukan dengan cara rajin kontrol atau check – up kesehatan, minimal dua kali dalam setahun. Ini untuk mendeteksi adanya penyakit serius yang kronis, seperti diabetes, penyempitan pembuluh darah, dan jantung.
Penyakit-penyakit ini tidak mudah terdeteksi dari gejalanya saja, dan seringkali baru diketahui kemudian hari setelah terlanjur parah atau setelah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
”Lakukanlah pemeriksaan kolesterol segera setelah memasuki usia paruh baya, karena setelah usia 40 tahun kita sudah harus waspada,” ujar Dr Siti Setiati. Sebab, setelah memasuki usia 40 tahun, metabolisme tubuh akan menurun hingga dua persen setiap dekadenya. Selain itu, kepadatan tulang juga akan semakin berkurang.
Karena itu jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan ada sesuatu yang tidak normal, harus segera melakukan intervensi medis atau melakukan perubahan gaya hidup sesegera mungkin, misalnya berhenti merokok karena dapat merusak paru-paru, dan risiko kesehatan lainnya. ”Langkah pengobatan dini sebelum penyakit terlanjur menjadi parah akan menentukan kualitas kesehatan di saat lansia kelak,” ujar Dr Siti Setiati.
Menu Sehat untuk Lansia
- Hindari memasak dengan bumbu terlalu pedas atau terlalu asam, karena dapat mengganggu kesehatan lambung dan pencernaan.
- Kurangi konsumsi garam tidak lebih dari 4 gram sehari untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
- Kurangi asupan santan, daging yang berlemak, dan minyak agar kolesterol tidak meningkat.
- Perbanyak makanan mengandung kalsium tinggi, seprti susu dan ikan untuk mengurangi risiko keropos tulang atau osteoporosis.
- Perbanyak makan makanan berserat dan sayuran segar agar pencernaan lancar dan terhindar dari konstipasi/sembelit.
- Hindari konsumsi gula dan makanan berkarbohidrat tinggi agar kadar gula darah tetap normal.
- Gunakan sedikit minyak untuk menumis dan mengurangi makanan yang digoreng. Sebaliknya perbanyak makanan yang diolah dengan merebus, mengukus, atau memanggang agar mudah dicerna. (SA)