Kedokteran konvensional dan non-konvensional
Dunia kedokteran saat ini sudah terbelah menjadi dua kiblat panutan; yaitu kedokteran konvensional dan kedokteran non-konvensional. Kedokteran konvensional yang dikenal sebagai kedokteran modern menganut konsep Newtonian physics yang memandang tubuh manusia sebagai mesin.
Tugas dokter adalah membereskan bagian tubuh yang rusak; konsepnya lebih berfokus kepada penyakit yang dialami oleh pasiennya (disease oriented). Sebagai praktisi kedokteran; tentunya seorang dokter selalu terobsesi cara-cara menangani keluhan yang dialami pasien, walau seringkali tanpa pengetahuan yang cukup perihal penyebab atau asal muasal dari keluhannya tersebut.
Dunia kedokteran konvensional kurang memperhatikan atau berfokus kepada phenotype make up dari setiap individu sebagai suatu faktor penentu; seperti lingkungan, kebiasaan setiap suku bangsa atau etnis, pola hidup yang lebih banyak dipengaruhi pola masyarakat Barat.
Sedang kedokteran non-konvensional dalam hal ini Kedokteran Naturopati Fungsional, menganut konsep Einstenian quantum yang menganggap tubuh sebagai suatu sistem yang dinamis. Kedokteran Naturopati fungsional lebih mencari-cari penyebab atau latar belakang ketidakselarasan fungsi tubuh (dis-ease oriented).
Untuk mengatasi hal tersebut maka tubuh harus diselaraskan kembali fungsinya. Dengan memperbaiki sistem bukan mengatasi symptom. Mengobati symptom vs memperbaiki individu menjadi pembeda bagi kedua bidang ilmu kedokteran ini. (bersambung).