Penyuka buah dan sayur
Meski siduk dengana aktivitas harian yang super padat, namun, Prof. Fasli toh, masih menyempatkan diri untuk jogging di pagi hari. Terutama di hari libur, Sabtu atau Minggu. “Tidak jauh-jauh, di sekitar komplek saja,” ujarnya.
Jika tidak sempat, untuk menjaga kebugaran, ia selalu bisa memanfaatkan lingkungan sekitar dengan sedapat mungkin banyak gerak. Sebagai contoh misalnya, ia akan lebih memilih naik tangga ketimbang naik lift atau escalator. “Di kantor semuga tangga yang gelap, saya minta di pasang lampu dan dibersihkan, agar bisa saya lewati saat harus naik-turun tangga,” ujarnya.
Sementara untuk pola makan, ia mengaku tidak memiliki pantangan jenis makanan tertentu. Prinsipnya adalah menjaga kecukupan nutrisi secara seimbang. Untuk pagi hari misalnya, biasanya ia memilih menu yang ringan-ringan. Atau tidak makan nasi.
Seringnya adalah buah dan sayur atau dikombinasi dengan kentang. Barulah siang hari, makan nasi. Kadang ada selingan salad dari sayur atau buah-buahan. Jenisnya, boleh apa saja, namun untuk buah, ia lebih sering mengonsumsi jeruk dan pepaya. “Prinsipnya dalam sehari, saya tiga kali makan buah,” ujar suami dari Dr Gusnawirta Taib, S.Pd, M.Pd ini.
Untuk makan malam, sering menyesuaikan dengan yang ada di rumah. “Atau untuk menjaga kebosanan, sewaktu-waktu ia mengajak keluarga keluar rumah untuk nonton film sambil makan bersama di luar rumah,” ujar kakek dua orang cucu, dan ayah tiga orang anak ini, yang mangaku sangat bahagia lantaran bisa selalu melihat kedua cucunya ini.
Terlepas dari kesibukan dan aktivitasnya yang sangat padat, ia mengaku selalu bersyukur bahwa ia bisa memanfaatkan waktu-waktunya secara lebih produktif dan berkualitas di mana pun ia ditugaskan. Dengan cara inilah, antara lain Prof. Fasli Jalal, mengabdikan dirinya secara tulus dan total untuk bangsa dan negara. (SA) AKH