Radikal bebas yang bersifat toksin ini menyerang sel-sel tubuh kita sehingga terjadilah kerusakan sel yang akan mempercepat proses penuaan. Jadi pembatasan asupan kalori saat puasa bermanfaat mengurangi jumlah toksin (radikal bebas) di dalam tubuh.
Step by step puasa detoks
Proses pembersihan tubuh saat puasa biasanya baru terjadi sesudah hari kedua atau ketiga. Pada saat itu tubuh mulai mengalami proses otolisis (autolysis). Inilah saat tubuh mulai mengeluarkan ampas metabolisme dan mencerna zat-zat yang tak berguna serta kelebihan zat-zat penting yang disimpan sebagai cadangan energi.
Berikut adalah tahapan detoks yang terjadi di dalam tubuh selama 30 hari berpuasa:
Tahap 1 (hari 1-2)
- Pada hari pertama, karena kita tidak makan, terjadi pengurangan kalori sehingga kadar gula darah turun. Untuk kembali ke normal, tubuh akan menggunakan cadangan energi, yaitu glikogen yang disimpan dalam liver. Glikogen diubah menjadi glukosa (gula darah) dan energi. Persediaan glukosa ini cukup untuk setengah hari.
- Laju metabolisme tubuh (basal metabolic rate) menurun, denyut jantung melambat, dan tekanan darah turun untuk menghemat energi.
- Ketika glikogen dalam liver mulai berkurang – biasanya pada hari kedua – tubuh akan mengambil glikogen dari otot sehingga menyebabkan rasa lemas. Tubuh juga mulai mengambil energi dari protein pada jaringan- jaringan tubuh.
- Sakit kepala, pusing, mual, napas bau, mata berkabut, muncul lapisan putih tebal pada lidah.
- Pada tahap ini rasa lapar bisa sangat kuat. Selama plak-plak toksin masih menempel pada dinding usus, saraf-saraf di usus akan mengirimkan sinyal lapar ke otak sehingga kita merasa lapar. (bersambung).