2. Omega-6
Walaupun memiliki efek proinflamasi atau properadangan, asam lemak omega-6 ternyata juga menyimpan unsur anti peradangan. Dalam kondisi normal, reaksi inflamasi itu sebenarnya juga perlu, karena membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri (seperti dalam kasus otot keseleo). Inflamasi yang berlebihan dapat menjurus ke penyakit degeneratif kronis di kemudian hari.
Asam lemak omega-6 sama pentingnya seperti asam lemak omega-3, meski jumlahnya tidak dianjurkan sebesar omega-3. Namun faktanya, kebanyakan orang sekarang justru lebih banyak mengkonsumsi asam lemak omega-6 dibandingkan omega-3.
Hal ini disebabkan karena banyak makanan yang sehari-hari kita makan, menggunakan minyak yang tinggi asam lemak omega-6. Sebut saja minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, atau minyak canola.
Pola makan kita sehari-hari pada umumnya cukup menyediakan asam lemak ini, kecuali kita menjalani diet sangat rendah lemak. Karena selain dari minyak nabati, asam lemak omega-6 juga dapat diperoleh dari sayuran berdaun, biji-bijian, kacang-kacangan, dan serealia. (bersambung).