Mengetahui hipertensi secara dini berarti mencegah munculnya komplikasi kardiovaskuler, seperti stroke dan serangan jantung. Secara umum, pengidap hipertensi ringan justru jauh lebih banyak jumlahnya daripada hipertensi parah.
Sehatalami.co ~ Tekanan darah yang normal adalah 140/90 mmHg, namun idealnya 120/80 mmHg. Apa artinya dua angka tersebut? Angka pertama menunjukkan tekanan darah sistolik, yang kedua tekanan darah diastolik. Angka sistolik menunjukkan kekuatan dorong darah dalam pembuluh akibat mengerutnya bilik jantung.
Angka diastolik menggambarkan kekuatan menahan pada pembuluh darah saat jantung mengendur, ketika sekejap istirahat berdenyut. Jadi, angka sistolik-diastolik menunjukkan kekuatan jantung memompa darah, ketika mengembang dan mengerut.
Dikatakan hipertensi jika tekanan darah lebih dari 160/99 mmHg. Untuk memastikannya, pengukuran tekanan darah dilakukan selang 2-8 minggu, selama tiga kali berturut-turut. Jika Anda memiliki kecenderungan hipertensi, penting memperhatikan angka diastolik.
Batas normal diastolik untuk usia 20-60 tahun antara 90-100 mmHg, sedangkan usia di atas 65 tahun 100-110 mmHg. Walaupun demikian, jika angka diastolik sudah di atas 85, sebaiknya mulai berhati-hati.
Mengetahui hipertensi secara dini berarti mencegah munculnya komplikasi kardiovaskuler, seperti stroke dan serangan jantung. Secara umum, pengidap hipertensi ringan justru jauh lebih banyak jumlahnya daripada hipertensi parah.
Namun sayangnya justru tidak terdeteksi, karena tanpa gejala dan keengganan individu memeriksakan tekanan darah. Padahal, menurut statistik hipertensi ringan justru yang lebih banyak menyebabkan kematian dibandingkan kanker. Hanya gara-gara hipertensi ringan itu terabaikan!
Terapi untuk hipertensi
Sayangnya, pasien yang datang ke dokter umumnya sudah menderita hipertensi parah (stadium lanjut). Hal ini membuat pengobatan hipertensi kurang memberikan hasil memuaskan. Di AS, negara yang institusi kesehatannya sudah maju, tingkat keberhasilan terapi hipertensi parah hanya sekitar 30 persen.
Pengobatan terhadap hipertensi parah memang dapat menyusutkan risiko stroke hingga 60 persen dan risiko penyakit jantung koroner hingga 50 persen. Namun ternyata risiko gagal ginjal dan gagal jantung masih tetap tinggi. (bersambung)