Diakui tren kelelahan mental di kalangan anak muda memang cukup mencemaskan. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan hidup yang terus berubah. Apa saja yang harus dilakukan?
Sehatalami.co ~ Kelelahan berlebih di kalangan generasi milenial bukanlah hal baru. Apalagi di zaman serba digital seperti saat ini. Paparan media sosial, tuntutan profesi dan masalah ekonomi, jam kerja yang tidak pasti, persaingan ketat di dunia kerja, semakin membuat gerasi milineal merasa tertekan, cemas, stres, dan tidak sedikit yang frustrasi.
Lingkungan sosial dan keluhan di tempat kerja yang cenderung tidak sehat tersebut, jika tidak dikelola dengan baik bisa jadi semakin mendorong generasi milienal merasakan kelelahan mental yang sangat dan bisa saja berujung pada munculnya gejala depresi.
Penelitian memperkirakan depresi di kalangan generasi muda saat ini angkanya semakin meningkat. Hal ini misalnya ditandai dengan semakin banyaknya pria muda, sudah mulai kehilangan rambut sejak dini. Jadi, bagaimana kita menjaga kesehatan mental kita saat dunia tampak seperti tidak bersahabat dengan kita?
Diakui tren kelelahan mental di kalangan anak muda memang cukup mencemaskan. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan hidup yang terus berubah.
Untuk melakukannya, mulailah dari hal-hal kecil, kebiasaan sederhana yang bisa mendatangkan rasa rileks jika dilakukan setiap hari. Berikut beberapa kegiatan yang direkomendasikan sebagai mana dikutip dari Health Line.
1. The power of ‘no’
Saat menjadi dewasa, banyak orang beranggapan bahwa penggunaan kata “tidak” harus diikuti dengan penjelasan atau alasan yang panjang. Padahal, kata “tidak” sudah merupakan kalimat lengkap dan membantu membangun batasan dalam hubungan.
Menggunakan kekuatan “tidak” dapat membantu mencegah Anda kehabisan tenaga sepanjang waktu. Anda mungkin perlu mengatakan “tidak” jika Anda merasa kelebihan beban di tempat kerja atau dalam hubungan Anda.
Setiap membuat suatu komitmen penting untuk memperhatikan apakah komitmen tersebut menguntungkan atau mengurangi kesehatan mental Anda. Tak perlu sungkan mengatakan “tidak” jika sudah merasa kewalahan, baik dalam pekerjaan atau hubungan. (bersambung).