Pada masa pubertas atau saat menstruasi pertama misalnya, akan terjadi perubahan-perubahan fisik maupun psikologis. Tubuh anak-anak berubah ke bentuk yang lebih dewasa. Tinggi dan berat badan cepat meningkat.
Sehatalami.co ~ Pada setiap tahapan kehidupan, wanita memiliki kerentanan terhadap gangguan kesehatan terutama yang berhubungan dengan siklus menstruasi (premenstrual syndrome), yang dimulai ketika wanita memperoleh menstruasi pertamanya sampai usia dewasa, berupa gangguan-gangguan reproduksi seperti kista dan infertilitas, juga osteoporosis yang mengintai wanita setelah masa menopause.
Pada masa pubertas atau saat menstruasi pertama misalnya, akan terjadi perubahan-perubahan fisik maupun psikologis. Tubuh anak-anak berubah ke bentuk yang lebih dewasa. Tinggi dan berat badan cepat meningkat.
“Sementara tanda-tanda seksual sekunder juga mulai muncul, misalnya payudara membesar, tumbuh rambut di ketiak dan kemaluan,” kata dr Aditya Suryansyah Semendawai, SpA dari RSAB Harapan Kita di sela-sela acara peluncuran buku Panik Saat Puber? Say No, pada awal April lalu.
Waspadai
1. Pubertas dini (precocious)
Pubertas dini kini makin sering terjadi, dimulai pada usia 8 tahun. Penyebabnya bisa karena peningkatan hormon gonad – androgen, progestin, dan estrogen – atau karena suatu penyakit – hipotiroid, tumor, kelainan pada otak atau organ seks – serta paparan hormon estrogen, baik dari kosmetik atau makanan obat-obatan, serta faktor keturunan.
Penyebab lain adalah usia tulang yang lebih tua dari usia kelahirannya. “Pada gadis remaja yang mengalami pubertas dini, gejala ini tampak pada pertumbuhan tinggi badan yang pesat pada awalnya, namun karena kecepatan maturasi tulang juga cepat, tinggi badan mereka akan lebih pendek daripada tinggi badan potensial mereka,” kata Aditya.
Jika tidak ditangani dengan benar, selain tinggi badannya tidak optimal, anak dengan pubertas dini dikhawatirkan akan mengalami komplikasi dari penyakit atau kelainan yang menjadi penyebab terjadinya pubertas dini. Selain itu, risiko kanker payudara akan meningkat, karena ovulasi dini berarti tubuh remaja terpapar estrogen dalam waktu yang lebih lama dibanding wanita lain seumurnya.
Solusi: Terapi yang digunakan biasanya adalah pengaturan hormon yang bisa dilakukan secara alami dengan pengasupan suplemen dan pengaturan makanan. Untuk ini Anda perlu berkonsultasi pada ahlinya. (bersambung).