Mengurangi makan untuk menurunkan berat badan adalah sebuah kesalahan. Dalam diet, yang penting adalah mengatur keseimbangan makan. Melaparkan diri justru akan membuat Anda lemas dan tidak bersemangat. Lalu bagimana diet yang benar itu?
Sehatalami.co ~ Akhir-akhir ini berbagai cara diet diperkenalkan melalui berbagai media massa. Namun sayangnya cara-cara diet yang diperkenalkan masih belum menyentuh persoalan yang sesungguhnya.
Akibatnya banyak orang yang harus berlapar-lapar tanpa solusi yang pasti. Agar diet dapat tercapai, menurut Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu:
1. Mengurangi makan tidak otomatis akan menurunkan berat badan
Adalah kesalahan besar jika mengurangi makan untuk menurunkan berat badan. Dalam diet, yang penting adalah mengatur keseimbangan makan. Melaparkan diri justru akan membuat Anda lemas dan tidak bersemangat karena pada dasarnya lapar adalah motivator untuk tetap bertahan hidup.
2. Gemuk bukan berarti kelebihan gizi
Menurut penelitian kebanyakan orang gemuk makan sebanyak orang dengan berat badan normal. Bahkan tak jarang orang yang mengalami obesitas ternyata mengalami malnutrisi atau kurang gizi karena memilih jenis makanan yang salah dan mempunyai kebiasaan makan yang keliru.
Karena itu, agar berat badan normal pilih karbohidrat, protein, lemak, dan zat penunjang lain yang tepat. Utamakan makanan yang segar dan hindari makanan yang sering dipanasi. Badan bisa berfungsi dengan baik jika cukup gizi. Ini bukan dilihat dari banyaknya makanan tapi jumlah gizi yang dikonsumsi. Makan makanan fast food, berarti jumlah makanan banyak tapi gizinya sedikit sekali.
Yang tak kalah pentingnya adalah cara makan yang tenang, tidak terburu-buru, sehingga makanan dapat dikunyah sampai halus. Dengan demikian makanan dapat dicerna dengan baik sehingga menimbulkan rasa kenyang yang mencegah kita makan secara berlebihan.
3. Makanlah dengan tujuan badan sehat
Makan atau menghindari makan agar badan menjadi langsing justru dapat menjadi beban dan berisiko besar untuk gagal. Yang sebaiknya dilakukan adalah menjadikan pola makan baru sebagai bagian dari gaya hidup. (bersambung).