Daging durian mengandung air, karbohidrat, lemak, protein, serat. Selain itu durian juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium, dan fosfor. Semua itu nutrisi yang berguna bagi tubuh. Tetapi apakah semua orang bisa konsumsi durian? Nah, ini dia jawabnya!
Sehatalami.co ~ Bulan-bulan ini sedang musim buah durian. Meski kadang untuk kota-kota besar seperti Jakarta tak pernah sepi dari pasokan buah durian dari berbagai daerah di nusantara. Barangkali inilah salah satu karunia yang perlu disyukuri.
Di Asia Tenggara buah dunian dijuluki King of Fruit karena rasanya yang enak dan aromanya yang harum. Meski tentu ada, yang tidak meneyukai meski tekstur lembutnya terasa lezat dan harum aromanya semerbak.
Belum lama ini, bahkan kita mendegnar ada aturan larangan membawa masuk buah durian ke ke hotel-hotel dan pesawat terbang. Apalagi jika bukan karena aromanya yang aduhai. Bahkan pemerintah Singapura, konon menerapkan denda bagi pelanggarnya, tidak tanggung-tanggung: 1000 dolar AS.
Asal buah durian
Asalnya durian hanya tumbuh di negara-negara tropis karena asalnya dari Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Sebetulnya pusat keragaman biologi dan ekologi durian adalah Kalimantan. Meskipun begitu, kini eksportir durian paling utama adalah Thailand dengan jenis duriannya yang terkenal: mon-thong. Pengembangan durian kini telah tersebar sampai ke Filipina, Kamboja, Laos, Vietnam, India, Sri Langka, dan Australia.
Tergabung dalam famili Durio, durian yang beredar di pasaran umumnya spesis Durio zibethinus. Durian memiliki banyak nama daerah, dalam bahasa Jawa dan Betawi dikenal dengan nama duren dan dalam bahasa Sunda disebut kadu.
Sementara, orang Gayo menyebutnya durian atau duren. Orang Manado mengenalnya sebagai duriang, dan orang Toraja duliang. Di Pulau Seram, buah ini dikenal sebagai rulen. Di Cina disebut liu lian. Di negara-negara Barat buah ini disebut duryan. Nama durian agaknya berasal dari bentuk kulit buahnya yang berduri tajam.
Berat buah durian biasanya antara 1,5 – 5 kg, Burian memiliki musim dua kali setahun. Di Indonesia sendiri ada sekitar 20 spesis durian dari 30 spesis anggota famili Durio. Sembilan di antaranya dapat dimakan.
Masing-masing negara di Asia Tenggara memiliki durian unggulan sendiri, seperti di Thailand durian mon-thong, di Malaysia kultivar durian unggul menggunakan kode huruf dan nomor sebagai hasil penelitian, seperti D24, D99, dan D 159 yang setara dengan durian mon-thong.
Indonesia juga memiliki banyak durian unggul di setiap daerah, seperti gapu, hepe, kelud dari Kediri; ligit, mawar dari Kutai; ripto (Trenggalek); salisun (Nunukan); selat (Muaro Jambi); sememang (Banjarnegara); tong medaye (Lombok); bentara (Kerkap, Bengkulu Utara); bido wonosalam (Jombang); perwira (Majalengka); petruk (Randusari, Jawa Tengah); soya (Ambon); sunan (Boyolali). Ada beberapa ras lokal yang terkenal yaitu durian lampung, durian parung, durian jepara, durian palembang, dan durian padang. (bersambung).