4. Serat dan gangguan pencernaan
Sebagian besar serat merupakan selulosa yang tidak dapat larut dalam air namun dapat mengikat air sehingga dapat meningkatkan berat dan volume feses sekaligus melunakannya. Hal ini membantu mencegah terjadinya sembelit, infeksi pada saluran usus besar, juga wasir.
Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga menunjukkan peningkatan jumlah pasien dengan keluhan sakit maag, sulit buang air besar, dan infeksi saluran usus akibat pola makan buruk dan kurang mengonsumsi serat.
5. Bahan pangan sumber serat
Makana sumber serat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu serat larut air, antara lain Oatmeal, oatbran, kacang-kacangan/biji-bijian, polong-polongan segar/kering, lentil, strawberry, blueberry,apel, dan pir. Sedangkan serat tidak larut air anara lain, gandum utuh (whole wheat), barley, couscous, beras merah/hitam, bulgur, serelia utuh, wheat bran, biji-bijian, kulit buah-buahan, wortel, mentimun, zucchini, seledri, dan tomat.
6. Kapan perlu suplemen serat
Gunakan suplemen hanya bila benar-benar diperlukan dan sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum Anda mengonsumsi suplemen. Bagaimana pun jauh lebih baik serat dari makanan alami karena makanan alami juga menyediakan vitamin, mineral, dan fitokimia. (bersambung).