Sedangkan selenium bekerjasama dengan vitamin E (sebagai antioksidan) menghambat oksidasi asam-asam lemak tak jenuh, sehingga dapat mempertahankan elastisitas jaringan, mencegah penuaan dini.
Fluor dalam ikan bermanfaat menjaga kesehatan gigi terutama pada anak-anak. Sementara, Omega 3, dapat menjaga kelenturan pembuluh darah dan fungsi sel trombosit. “Proses pengendapan deposit lemak yang dapat menyumbat dan menyempitkan pembuluh darah dapat dicegah, dan penggumpalan fungsi trombosit dikurangi,” dikatakan Dr Land dari Universitas Chicago, Amerika.
Kandungan gizi ikan air tawar boleh dikatakan sama tingginya dengan ikan air laut. Oleh karena itu baik sekali dikonsumsi. Tingginya kandungan protein, vitamin, dan mineral dalam ikan umumnya dan ikan balita khususnya, sangat membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak untuk pertumbuhannya.
Keunggulan protein ikan dibanding dengan produk lain adalah kelengkapan komposisi asam amino dan mudah dicerna. Demikian menurut Made Astawan. Karena itu ikan merupakan pilihan yang tepat untuk disertakan dalam pola makan sehat.
Gerakan makan ikan
Ikan balita goreng atau panggang merupakan hidangan yang renyah, lezat, dan bergizi dengan kandungan protein dan kalsium tinggi, dan asam lemak omega 3. Hidangan ikan balita juga aman dikonsumsi, dan murah harganya, sehingga bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Ikan balita dipanen ketika berusia 90 hari dengan ukuran 5 – 7 cm. Jika digoreng atau dipanggang kering, bisa dimakan bersama duri-durinya. Duri-duri yang kaya akan kalsium bermanfaat bagi kesehatan tulang. Sebagai camilan, pasti disukai anak-anak, karena bisa dimakan sambil bermain, dan bagi ABG bisa dicamil saat nonton bioskop di mall. (bersambung).