9. Brie
Berasal dari Prancis, Brie termasuk kategori keju bertekstur lunak, berbentuk bundar seperti kue. Keju jenis ini juga dapat ditemukan dalam kemasan kotak kayu. Brie cocok dipakai sebagai bahan campuran salad, dimakan dengan buah zaitun maupun acar.
Lebih Mudah Dicerna
Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, dan mineral kalsium dan fosfor. Sebagian ahli menilai, keju lebih mudah dicerna daripada susu karena sebagian besar lemak dan proteinnya telah dicerna oleh enzim.
Menurut beberapa hasil penelitian, keju dapat mengurangi gejala sindrom pra-menstruasi dan memperkuat tulang. Kandungan beragam mineral yang tinggi dalam keju juga sangat baik untuk melindungi gigi dari karies. Hasil riset menyebutkan beberapa manfaat keju lainnya, antara lain hasil riset Dr Machteld Huber dari Louis Bolk Institute, Inggris (2007).
Menurutnya, ibu hamil yang mengonsumsi keju sepanjang kehamilannya akan melahirkan anak yang berisiko lebih kecil menderita eksim. Pada tahun yang sama, riset Prof Carlo Leifert dari Newcastle University, Inggris, membuktikan, anak-anak yang biasa mengonsumsi keju akan terhindar dari risiko menderita asma serta penyakit alergi lainnya.
Bagi bayi usia enam bulan ke atas, keju dapat dijadikan makanan pendamping ASI. Jenis keju yang cocok dikonsumsi adalah keju Cheddar, Swiss, dan Cottage. Cara penyajiannya mudah, campurkan keju yang sudah dihaluskan atau diparut ke dalam bubur bayi, maksimal 30 gram setiap harinya. Sementara anak-anak usia pertumbuhan bisa mengonsumsi maksimal 3 lembar per hari. (bersambung).