Aktivitasnya itu membuatnya dipercaya dapat memperbaiki fungsi ginjal, liver dan jantung, menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan imunitas, mencegah dan membantu mengatasi macam-macam gejala penyakit seperti kanker, hipertensi, kolesterol tinggi, anemia, alergi, konstipasi, problem menstruasi, serta penuaan dini.
Senyawa andalan ashitaba
Semua bagian ashitaba mulai dari akar, batang, dan daunnya bermanfaat. Namun Prof Dr Kimie Baba, PhD, ilmuwan dari Osaka University of Pharmacy, Jepang, menemukan bahwa khasiat utama tanaman itu adalah kandungan zat chalcone, cairan kuning di dalam batang.
Chalcone merupakan sejenis antioksidan yang jarang ditemukan dalam tanaman lain. Di dalamnya terkandung xanthoangelol, xanthoangelol-E, dan 4-hydrooxyderricine yang memiliki struktur molekul aktif, sehingga antioksidannya efektif melindungi organ tubuh dari radikal bebas.
Ashitaba bekerja mencegah peradangan di tingkat sel, termasuk peradangan tersamar (silent inflammation). Contohnya sindrom darah kental yang mengundang macam-macam penyakit, termasuk trombosis pemicu gangguan jantung. Chalcone jugalah yang membuat ashitaba memiliki aktivitas antitumor dan antibakteri.
Beberapa penelitian menemukan, saat sampai di saluran pencernaan chalcone bekerja melindungi membran lapisan lendir di dalam usus sekaligus mencegah produksi gas yang berlebih. Selain itu, ia juga bersifat antiinfeksi, mencegah bakteri jahat masuk ke sel. Aktivitasnya ini membuat ia diandalkan sebagai pencegah infeksi.
Beberapa penelitian juga menemukan, chalcone dapat merangsang produksi Nerve Growth Factor (NGF) –molekul protein di dalam tubuh yang menjaga fungsi sel saraf. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Biomedical Group, Takara, Jepang, tikus yang mengkonsumsi ashitaba selama empat hari mengalami peningkatan kadar NGF sebanyak 20 persen.