Pengalaman dan kajian Bambang Sudewo di Klinik Herbal Center dengan sirih merah dibukukan dalam Basmi Penyakit dengan Sirih Merah. Selain memiliki kemampuan antiseptik yang ampuh dan kekhasiatan menghentikan pendarahan dan mengobati luka seperti sirih kuning.
Secara empiris, sirih merah juga dipakai sebagai obat alternatif, antara lain untuk jantung koroner, ambeien, asam urat, hipertensi, hepatitis, kanker payudara, dan kanker rahim, kelelahan, maag. Daftar penyakit yang bisa disembuhkan dengan sirih merah cukup impresif.
Belakangan ini sirih merah lebih ditonjolkan sebagai tanaman obat tradisional untuk mengobati kencing manis. Dalam uji toksisitas ekstrak air daun merah pada tikus, yang dilakukan oleh peneliti muda, Mega Safithri dan Farah Fahma dari IPB, terbukti bahwa ekstrak sirih merah mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus sebesar 34,3%, Ini lebih tinggi dari obat konvensional (27%) yang biasa diberikan pada penderita kencing manis.
Kalau diperhatikan, senyawa fitokimia dalam sirih merah memang mendukung claim sebagai obat alternatif diabetes. Selain saponin dan tannin, sirih merah mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, kavikol, kavibetol.
Senyawa aktif alkaloid dan flavonoid ini diakui oleh Ivorra, MD dalam A Review of Natural Products and Plants as Potential Antidiabetic yaitu memiliki kemampuan hipoglikemik atau menurunkan kadar glukosa darah. Sedang tannin dan saponin berkhasiat sebagai antibakteri dan antivirus.
Aneka bentuk obat yang terbuat dari sirih kuning maupun sirih merah kini telah banyak dipasarkan sehingga memudahkan bagi mereka yang membutuhkannya. Meskipun demikian, seperti juga pada pemakaian semua obat, termasuk obat medis, pasien tetap perlu waspada. (bersambung).