Dicetuskan oleh Leslie Kenton
Diet faktor X diperkenalkan oleh Leslie Kenton, seorang penulis buku-buku kesehatan sekaligus konsultan ahli kosmetik dan kesehatan alami di Britain’s Open University. Pelaksanaan dan teori yang digunakan dalam diet faktor X mirip dengan diet Atkins yang memfokuskan konsumsi makanan tinggi protein dan menghindari makanan tinggi karbohidrat.
Berbeda dengan diet Atkins yang mengizinkan makanan tinggi lemak jenuh seperti makanan yang digoreng, mentega, keju, dan daging merah, diet ini hanya memperbolehkan penggunaan lemak yang lebih ramah terhadap kesehatan yang diperoleh dari ikan, ayam tanpa kulit, telur, minyak ikan dan minyak zaitun.
Sumber protein dalam diet faktor X tidak hanya terdiri dari protein hewani tapi juga dari protein nabati dari kacang-kacangan, tahu dan tempe, sedangkan diet Atkins lebih menganjurkan konsumsi protein hewani seperti daging merah.
Selain itu, diet faktor X juga mengikutsertakan sayuran dan buah dalam menunya, tidak seperti diet Atkins yang membatasi konsumsi sayuran dan buah sehingga sering muncul efek samping seperti konstipasi dan pusing.
Mengapa diet rendah karbohidrat dan tinggi protein bisa menurunkan berat badan? Menurut Melissa Diane Smith, nutrisionis dari Amerika sekaligus tim penulis buku Syndrome X, pola makan tinggi protein dan membatasi konsumsi karbohidrat akan mengontrol kadar gula darah, sehingga jumlah insulin yang dikeluarkan ke dalam darah akan berkurang. (bersambung).