Segudang manfaat pepino
Tak salah jika pepino disebut buah husada dewa yang artinya digunakan oleh para dewa untuk pengobatan. Buah melodi ungu ini memang punya banyak khasiat sehat. Di Indonesia, kajian ilmiah tentang manfaat sehat pepino secara khusus memang belum ada, hanya terbatas pada perhitungan kandungan gizi yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tapi di luar negeri sudah banyak penelitian tentang pepino. Di Amerika, pepino terpilih sebagai salah satu superfruit bersama buah-buahan eksotis lainnya karena kekuatan antioksidan dan manfaatnya bagi kesehatan.
Di Cina, tanaman ini beberapa kali diteliti dan terbukti tidak memiliki efek racun bagi tubuh. Bahkan, kini tengah dikembangkan secara serius sebagai bahan baku obat sariawan dan pereda gangguan sembelit.
Pepino memang mengandung vitamin C dalam kadar yang tinggi, karena itu sangat cocok untuk mengobati sariawan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menurunkan tekanan darah. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan untuk memperlambat proses penuaan (aging), menurunkan risiko penyakit jantung, dan kerusakan otak.
Vitamin C juga sangat dibutuhkan untuk memproduksi kolagen yang penting bagi pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Untuk mendapatkan manfaat vitamin C secara maksimal, konsumsi pepino dalam bentuk segar dengan cara dimakan langsung atau dijus.
Buah yang masih satu keluarga dengan tomat ini juga kaya akan betakaroten, terutama pepino ungu. Betakaroten merupakan provitamin A, yang dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan metabolisme.
Betakaroten juga dikenal sebagai antioksidan pencegah kanker. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
Pepino dipercaya dapat mencegah sembelit, wasir, gangguan pencernaan dan tekanan darah tinggi karena kandungan seratnya. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat kolesterol dan kemudian mengeluarkannya dari dalam tubuh. (bersambung).