Memang, gangguan penyakit yang diawali oleh malnutrisi seperti tadi umumnya jarang disadari, terlebih bila selama ini kita merasa sudah menjalankan diet sehat. Namun karena pengertian diet sehat itu sendiri dipahami secara bervariasi, ada baiknya kita cek dulu salah kaprah berikut ini. Terlebih, bila kita merasa sudah diet ”sehat’ ternyata tetap gemuk atau malah sakit.
Menurut Dr Samuel, zat besi (dalam bentuk heme iron) pada daging memang lebih mudah diakses oleh tubuh daripada yang berasal dari tanaman, sehingga bila mengikuti diet yang menghindari daging, kita perlu meningkatkan asupan zat besi sampai dua kali kebutuhan normal.
Kebutuhan zat besi dan protein hewani bisa diganti melalui polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau tua, dan buah-buahan kering seperti kurma. Supaya efektif, barengi konsumsi sumber makanan zat besi dengan makanan yang kaya vitamin C seperti jeruk, tomat, stroberi, atau brokoli.
Selain itu, beberapa nutrisi lain yang mungkin defisit pada diet vegan antara lain:
- Kalsium. Bisa diperoleh dari sayuran hijau seperti brokoli, sawi, dan kangkung. Juga tahu, susu kedelai, tempe, atau jus buah.
- Vitamin B12. Zat ini diperlukan untuk membentuk sel darah merah, agar tidak terjadi anemia. Dapat diperoleh dari telur, susu kedelai, dan sereal.
- Seng. Penting untuk produksi enzim, pembelahan sel, dan pembentukan protein. Penuhi dari beras merah, gandum, kacang-kacangan, dan produk kedelai.
Mengapa salah kaprah
Kalau selama ini ada salah tafsir tentang pengertian diet sebagai menghindari membatasi makanan tertentu sehingga menimbulkan risiko malnutrisi, itu ada alasannya.
Dalam keadaan ”baik-baik” saja, kita cenderung mengkonsumsi segala macam makanan, tak peduli apakah makanan itu bermanfaat bagi tubuh atau tidak; asal bisa dimakan, doyan, dan mengenyangkan.
Akibatnya, ketika alarm tubuh mulai menjerit –diantaranya ditandai dengan membengkaknya berat badan dan datangnya penyakit, diet pun diperlakukan seperti ”obat” yang dikonsumsi saat perlu.
Dalam dunia kedokteran konvensional, diet memang menjadi salah satu metode yang digunakan untuk membantu proses pengobatan. Namun yang harus diperhatikan, bila diet diletakkan dalam posisi seperti ini, pelaksanaannya tentu harus di bawah pengawasan ahli gizi.