3. Diet ketogenik
Diet keto menekankan pola makan yang tinggi lemak, rendah karbohidrat, dengan 65 persen atau lebih kalori berasal dari lemak. “Diet ini bekerja untuk mengalihkan sumber energi sel kanker dari glukosa ke keton,” kata Zick.
Bukti menunjukkan bahwa beberapa sel kanker tampak kurang mampu memetabolisme keton dibandingkan dengan sel sehat, sementara yang lain menunjukkan sel tumor menggunakan keton untuk energi.
Tantangan terbesar menurut Zick adalah diet ketogenik merupakan pola makan yang sulit diikuti dalam jangka panjang dan pasien sering gagal mencapai tingkat keton yang tepat.
“Sayangnya, tidak ada banyak buah atau sayuran yang dikonsumsi di sini, juga tidak ada biji-bijian atau kacang-kacangan yang bermanfaat, membuat diet ketogenik paling tidak sesuai dengan pedoman ACS dan WCRF / AICR,” katanya. (bersambung).