Pastikan seluruh bagian kulit yang terpapar sinar matahari telah diolesi krem, termasuk telinga, leher, dada, dan bagian kepala jika Anda tak berambut (botak). Ingat, jangan sekali-kali menggosoknya. Karena jika digosokkan, kekuatan perlindungannya (SPF power) akan berkurang sebanyak 50%.
4. Bahan aktif yang aman
Untuk mencegah munculnya alergi dan kerusakan kulit akibat sinar UVA-UVB dalam jangka panjang, para dermatologis merekomendasikan pemakaian tabir surya yang mengandung bahan-bahan utama berupa mineral titanium dioxide, zinc oxide, dan avobenzone, yang bersifat menahan dan memantulkan efek buruk sinar UV.
“Lebih baik lagi jika tabir surya mengandung tambahan vitamin-vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan, antara lain vitamin A, C, dan E, serta betakaroten sehingga efek buruk radikal bebas akibat paparan sinar matahari bisa diminimalisasi,” saran dr Eddy.
5. Bahaya di balik tabir surya
Berdasarkan penelitian terbaru dari National Toxicology Program di Amerika Serikat, retinly palmitate—turunan dari vitamin A yang digunakan oleh setidaknya 40% tabir surya produksi AS—justru bisa mempercepat timbulnya jaringan abnormal pada kulit ketika terpapar sinar matahari. (bersambung).