Jika kita mengalami gangguan, baik fisik maupun emosional, aura tubuh menjadi tidak seimbang. Nah, dengan memberikan warna di tempat tersebut, aura akan kembali seimbang, maka penyakit atau perasaan-perasaan negatif diharapkan bisa hilang.
Setiap warna punya efek yang berbeda. Warna kuning, misalnya, dapat menstimulasi konsentrasi, warna biru bersifat menenangkan, ungu meningkatkan kepercayaan diri, dan oranye menumbuhkan kegembiraan dan keceriaan.
Warna sebagai terapi bisa digunakan dengan berbagai cara, contohnya menggunakan warna tertentu dalam ruangan, memakai pakaian dengan warna tertentu, bahkan makan makanan berwarna tertentu.
3. Hirup aroma kesukaan
Menurut Rina Poerwadi, praktisi holistic aromatherapy, ada banyak aroma minyak esensial yang dapat digunakan untuk mengembalikan suasana hati positif. Peppermint misalnya, bisa dipakai untuk menjernihkan pikiran, lemon dapat mengembalikan rasa humor akibat pekerjaan yang terlalu serius, dan aroma mandarin bisa memberi inspirasi serta mengembalikan energi.
Saat terhirup, aroma-aroma ini tertangkap oleh rambut-rambut penciuman (olfactory cilia). Pesan yang diterima lalu dikirim ke limbic system di otak yang merupakan pusat emosi, memori, dan kreativitas. Limbic system inilah yang kemudian mengeluarkan hormon-hormon yang mampu menghilangkan rasa sakit, stres, dan sebagainya.
Salah satu cara sederhana yang direkomendasikan oleh Rina Poerwadi adalah mencampurkan dua atau tiga macam minyak esensial untuk menghasilkan sinergi aromatik yang diinginkan, teteskan pada tungku pemanas, nikmati aromanya, dan rasakan khasiatnya. (bersambung).